Tim Universitas Katolik (Unika) Soegijapranata Semarang dan tim dari Kantor Arsitektur Amerika yang bermarkas di Beijing, Tiongkok meraih juara kedua Sayembara Desain Ibukota Negara. “Tim Soegijapranata and Team menyajikan desain The Infinite City. Kami sangat mengapresiasi prestasi tim sayembara desain ini,” ujar Rektor Unika Prof Dr Ridwan Sanjaya.
Tim Unika Soegijapranata terdiri atas Antonius Ardiyanto (dosen arsitektur), Joko Suwarno (dosen teknik sipil), Luke Theodorus (alumni Arsitektur 2009), Aqristarkus Edhi Manubawa (alumni S1 dan S2 Arsitektur 2019), Daniel Jansen (mahasiswa arsitektur angkatan 2017) serta tim lainnya dari luar (New York, Beijing dan lain-lain).
Sayembara ini diikuti 755 peserta dari Indonesia dan luar negeri lewat 292 karya desain. Lima karya dengan konsep ibu kota negara yang cerdas, hijau, indah, modern dan berkelanjutan, maju ke babak final yang akhirnya menetapkan tim Unika Soegijapranata meraih juara kedua dan berhak atas hadiah senilai Rp 1.250.000.000.
“Tentu kami bangga sekaligus kaget, karena media sosial langsung ramai begitu kabar itu diumumkan ke publik,” tutur Antonius Ardiyanto. Tim Unika Soegijapranata yang masuk lima besar diundang ke Istana Negara Jakarta. Mereka mempresentasikan karya di hadapan Presiden Joko Widodo.
Menurut Ardiyanto, timnya membutuhkan waktu 1,5 bulan untuk menggarap konsep hingga desain keseluruhan. Hasil karyanya, ibukota baru di Kecamatan Sepaku, Kabupaten Penajam Paser Utara, Kalimantan Timur ini dibuat konsep berjudul The Infinite City atau Kota Tanpa Batas. “The Infinite City ini kota yang terus bertumbuh, berkembang tanpa batas serta menuju ke arah futuristik. Pemanfaatan tenaga surya diutamakan agar hemat energi, termasuk memanfaatkan listrik dari kincir angin,” paparnya. Sementara, mobil listrik digunakan untuk transportasi darat. Ada pula gondola untuk mengurangi ruang jalan.