Perparkiran bisa menjadi penyumbang Pendapatan Asli Daerah (PAD) yang cukup besar untuk membangun Kota lebih baik lagi. Untuk memaksimalkan sektor parkir sebagai pendapatan PAD tentunya juga harus dikelola dengan baik pula.
Pakar Transportasi Unika Soegijapranata, Djoko Setijowarno, menyayangkan jika saat ini Pemerintah Kota Semarang belum bisa mengatur perparkiran tepi jalan.
Djoko menyebutkan, jika 5 tahun lalu potensi dari parkir bisa mencapai Rp150 miliar per tahunnya. Sehingga dimungkinkan, sekarang memiliki potensi yang lebih besar.
"Yang penting bagaimana solusinya. Bisa dilakukan dengan cara parkir berlangganan. Secara manajemen pengelola parkir tepi jalan bisa dibuat Badan Layanan Umum (BLU) Perparkiran. Dan direksinya dibayar profesional," ujarnya, Selasa (28/1/2020).
Pengelolaan, lanjut Djoko, bisa juga dijadikan satu dengan BLU Trans Semarang. Dimana pemasukan parkir di tepi jalan bisa untuk membantu subsidi Trans Semarang, dan hal itu mengurangi beban APBD Kota Semarang
"APBD Semarang tidak akan sanggup untuk mensubsidi seluruh jaringan Trans Semarang. Nantinya, perlu ada sumber keuangan baru. Salah satunya bisa dari retribusi parkir di tepi jalan," katanya.
Berita serupa: