Seiring dengan munculnya kebijakan Kampus Merdeka oleh Menteri Pendidikan dan Kebudayaan (Mendikbud) Republik Indonesia Nadiem Makarim, yang salah satunya adalah hak belajar tiga semester di luar program studi, telah mendorong perguruan tinggi baik swasta maupun negeri untuk menyiapkan diri. Tak terkecuali Unika Soegijapranata yang dalam upaya peningkatan kualitas lulusannya telah banyak menggandeng banyak pihak yang memiliki tujuan yang sama.
Masih berhubungan dengan hal tersebut, pada Rabu (19/2) bertempat di ruang Hijau gedung Mikael, Unika Soegijapranata telah ditandatangani MoU antara Unika Soegijapranata dengan PT Fuboru Indonesia yang berkantor pusat di kota Sidoarjo Jawa Timur.
Dalam kesempatan tersebut hadir Rektor Unika Soegijapranata Prof Dr F Ridwan Sanjaya MS IEC didampingi wakil rektor dan beberapa dekan fakultas serta kepala perpustakaan Unika, sedang dari pihak PT Fuboru Indonesia hadir dalam penandatanganan MoU yaitu Presiden Direktur PT Fuboru Indonesia EV Heru Prasanta Wijaya beserta staf.
Dalam kesempatan wawacara dengan Heru Prasanta Wijaya, dia mengemukakan munculnya rencana kerjasama yang sudah digagas cukup lama tetapi baru sekarang bisa direalisasikan.
“Kami melalui Romo Wiryo (Romo Paulus Wiryono Priyotamtama SJ) pernah dipertemukan dengan Prof Dr Y Budi Widianarko MSc yang saat itu masih menjabat Rektor Unika Soegijapranata, namun baru sekarang bisa ditindak lanjuti dalam bentuk kerjasama,” ucap Heru.
Dan sekarang dengan Prof Dr F Ridwan Sanjaya MS IEC selaku Rektor Unika yang saat ini menjabat, kami coba sambung kembali niat kerjasama, yang diharapkan nantinya bisa dilakukan dalam banyak bentuk kegiatan baik itu di bidang pendidikan, penelitian, pengembangan dan pemberdayaan sumber daya manusia, maupun perpustakaan, lanjutnya.
Menanggapi pernyataan yang disampaikan oleh Presiden Direktur PT Fuboru Indonesia, Prof Ridwan Sanjaya selaku Rektor Unika Soegijapranata menyampaikan program rektorat Unika Soegijapranata mulai tahun 2017 yaitu Unika Connect.
“Unika connect ini bukan hanya bicara tentang hal teknologi saja, meskipun terminologinya yang paling banyak menggunakan adalah orang-orang IT, tetapi lebih banyak pada menghubungkan potensi yang ada di universitas dengan kebaikan yang ada di luar atau di masyarakat,” tuturnya.
Memang jika ada niat baik, itu biasanya semesta mendukung. Memang beberapa hal yang terjadi ialah (pertama) keluarnya kebijakan menteri yang baru, (kedua) beberapa perusahaan secara misterius terjadi hubungan dengan pendidikan tinggi.
Jadi pertemuan kali ini seperti ada campur tangan Tuhan, sehingga sesuatu yang awalnya misteri bisa menjadi solusi, tambah Prof Ridwan.
“Dengan kerjasama ini, semoga bisa membuka kesempatan bagi kita semua, bukan hanya untuk Fakultas Teknologi Pangan saja tetapi juga Fakultas Ekonomi Dan Bisnis, kemudian Fakultas Teknik, termasuk juga Fakultas Ilmu Komputer serta Perpustakaan Unika,” tutupnya. (fas)
Serah Terima Jabatan Senat Mahasiswa FAD SCU Periode 2023/2024
Senat Mahasiswa Fakultas Arsitektur dan Desain (SMF-AD) Soegijapranata Catholic University