Unika Soegijapranata mendapat urutan ke-enam kluster utama yang mendapat hibah penelitian terbesar secara nasional dari Kementerian Riset dan Teknologi/ Badan Riset dan Inovasi Nasional Perguruan tinggi Non PTNBH, sehingga dengan demikian menjadi perguruan tinggi yang mendapat hibah dana penelitian terbanyak di Jawa Tengah.
Hal itu diungkapkan kembali oleh Rektor Unika Soegijapranata Prof Dr F Ridwan Sanjaya MS IEC saat menyampaikan sambutan dimulainya acara “Workshop Strategi Lolos Hibah DRPM” yang diselenggarakan oleh Lembaga Penelitian dan Pengabdian Masyarakat (LPPM) Unika Soegijapranata, pada Senin (24/2).
Acara yang diselenggarakan selama satu hari di gedung Henricus Constance B lantai 1 ini, mengundang beberapa pemateri dari peneliti Unika sendiri maupun dari perguruan tinggi lain yang memang memiliki kompetensi kuat untuk bisa disharingkan pengalamannya kepada para peserta.
Para pemateri tersebut antara lain Prof Dr Sony Heru Priyanto, Prof Dr Widayat, Dr Rustina Untari, Dr Y Trihoni Nalesti Dewi, dan Dr FL Budi Setiawan.
Dalam penjelasannya, Dr Berta Bekti Retnawati selaku Kepala LPPM Unika Soegijapranata menyampaikan bahwa acara workshop ini sudah secara reguler diselenggarakan setiap tahun. Hanya saja untuk kali ini agak lebih awal diselenggarakan mengingat akan dibukanya periode pengajuan proposal hibah DRPM pada akhir bulan Februari ini atau awal Maret 2020.
“Unika Soegijapranata sebagai kluster utama, mempunyai peluang yang besar untuk mendapatkan hibah DRPM. Hal tersebut dengan pertimbangan, bahwa di Unika peneliti yang terlibat itu masih kurang dari 20 % jumlah dosen Unika, artinya potensi untuk mengajukan proposal masih cukup besar,” papar Berta.
Oleh karena itu harapan kita untuk tahun berikutnya akan semakin meningkat jumlah hibah penelitian maupun pengabdiannya, maka dibutuhkan niat yang tinggi dan beberapa strategi untuk bisa mewujudkannya, jelasnya.
“Untuk menguati harapan tersebut, pada hari ini kita mengundang reviewer dari kompetitif nasional yaitu Prof Sony. Sedang dari Unika sendiri, kita juga punya banyak reviewer yang sudah bersertifikasi, salah satunya dari desentralisasi yaitu Dr Y Trihoni Nalesti Dewi,” ungkapnya.
Kita juga mendatangkan reviewer pengabdian yaitu Prof Widayat. Nanti juga akan ada sharing dari teman dosen yang lolos dalam proposal pengabdian.
Hal lain, karena Unika Soegijapranata tergabung juga dalam Forum Komunikasi LPPM se-Jawa Tengah, maka kita juga berbagi kesempatan untuk teman-teman dari kolega di luar Unika untuk bisa mengikuti acara ini, yaitu sekitar 85 peserta yang mendaftar baik dari dalam maupun dari luar Unika, pungkas Berta.
Sementara salah satu peserta workshop dari Universitas Negeri Papua, Manokwari-Papua Barat, Rintar Agus Simatupang SE MSc menyampaikan antusiasnya untuk mengikuti acara workshop ini mengingat sudah hampir dua tahun belum mengajukan lagi hibah bersaing.
“Saya merasa membutuhkan sekali untuk merecharge kembali pengetahuan saya. Oleh karena itu saya sangat senang dengan penyelenggaraan workshop ini, dan saya berharap dengan workshop ini saya akan mendapatkan insight baru bagaimana mengajukan proposal, dan bagaimana agar strateginya bisa lolos ke Dikti,” tuturnya.
Menurutnya, penelitian dan pengabdian kepada masyarakat sangat penting, terutama kami di kawasan timur Indonesia menjadi titik kritikal penting untuk kesuksesan kami sebagai dosen, sekaligus kami bisa melakukan edukasi kepada masyarakat.
“Oleh karena itu kita sebagai dosen wajib merecharging pengetahuan kita secara terus menerus, sehingga apa yang kita dapatkan di bangku kuliah bisa kita aplikasikan di masyarakat,” tutupnya. (fas)
Serah Terima Jabatan Senat Mahasiswa FAD SCU Periode 2023/2024
Senat Mahasiswa Fakultas Arsitektur dan Desain (SMF-AD) Soegijapranata Catholic University