MEMENUHI keinginan untuk mengoleksi bus dalam bentuk mini atau biasa disebut miniatur, pria bernama Alexander Tee Tyas Yudhana ini terpacu berkreativitas. Hasilnya, karya miniatur bus pun jadi nyaris sempurna. Bahkan karya Tyas saat ini diminati kolektor miniatur bus lainnya. ”Awalnya saya beli. Harganya mahal, dari Rp 850 ribu sampai jutaan. Saya lalu berpikir untuk membuat sendiri,” kata Tyas.
Pria asal Rembang kelahiran 14 November 1994 tersebut bercerita, ketertarikannya kepada bus tak lain karena bergabung dengan komunitas pecinta bus bernama Bismania pada 2010. Kemudian, 2012 ia mulai menjadi kolektor miniatur bus. Percobaan pertama gagal. Miniatur bus berbahan karton yang dibuatnya tidak bisa memuaskannya. Setelah itu, Tyas mencoba membuat kembali dari bahan triplek. ”Saya dapat ilmu dari kenalan di Facebook. Namanya Adrian Putra. Dia juga membuat miniatur bus,” ucapnya.
Dari sinilah Tyas belajar dengan bertahap. Mulai dari cara mendesain, memotong triplek, sampai merakit menjadi bentuk bus. Namun, dia kurang puas dengan hasil yang ia capai. Dirinya menginginkan miniatur bus yang dibuatnya tidak hanya menjadi pajangan. Tyas kembali mengasah kreativitasnya supanya miniatur bus karyanya bisa berjalan. Ide pun muncul. Dia melakukan kolaborasi dengan mobil Remote Control (RC). Mesin RS ia ambil dan dipasangkan ke miniatur bus karyanya.
”Remote Controlnya tetap dipakai. Jadi miniatur busnya bisa berjalan dengan dikendalikan dari remote.” Improvisasi Berhasil membuat miniatur bus dari bahan triplek, Tyas kini melakukan improvisasi dengan bahan akrilik.
Menurutnya bahan tersebut lebih mudah dibentuk dan awet. Dalam sebulan, 5-10 buah miniatur bus bisa dikerjakannya. Mahasiswa Jurusan Desain Komunikasi Visual, Universitas Khatolik Soegijaparanata ini mematok harga miniatur bus karyanya mulai Rp 750 ribu. ”Kalau yang ada RC-nya bisa sampai Rp 2 juta. Uangnya saya buat bayar kuliah dan kebutuhan sehari-hari,” tuturnya. Banyaknya pesanan membuat dia merekrut karyawan. Sedikitnya lima orang karyawan membantunya langsung dalam pembuatan miniatur bus. ”Pemasarannya sudah luar pulau Jawa. Ada yang pesan lewat akun Facebook saya. Biasanya konsumen punya permintaan khusus untuk miniatur bus yang dipesannya. Mesin RC saya rakit sendiri. Bisa bertahan sampai satu jam penuh jika digunakan terus,” tuturnya. (akv-87)
sumber : berita.suaramerdeka.com