Unika Soegijapranata dengan segala aktifitas akademis maupun penelitian dan pengabdiannya selama masa pandemi covid-19 ini ternyata tetap tidak pernah berhenti dalam berkarya dan menghasilkan ide-ide inovatif yang bisa digunakan untuk memajukan dunia pendidikan bagi anak-anak bangsa, seperti yang dilakukan oleh salah satu dosen Fakultas Bahasa dan Seni Unika Soegijapranata, Dr Heny Hartono SS MPd.
Di tengah kesibukannya sebagai dosen sekaligus Kepala Kantor Internasional dan Kerjasama Unika Soegijapranata, Heny telah merampungkan buku yang ditulisnya dengan judul “Metode dan Teknik Kreatif, Mengajar Bahasa Inggris, untuk Anak-Anak Usia Dini”.
Dalam kesempatan perbincangan di ruang kerjanya, Heny sempat menceritakan mengenai buku yang ditulisnya ini. “ Buku yang saya tulis pada dasarnya adalah mengenai metode dan teknik kreatif yang bisa diaplikasikan ketika mengajar bahasa Inggris untuk anak-anak usia dini. Yang dimaksud adalah mengajarkan bahasa Inggris sebagai alat komunikasi kepada anak-anak tapi juga bisa untuk guru yang harus mengajar didalam bahasa Inggris,” tuturnya.
Buku ini juga bisa menjadi panduan bagi guru, yang dewasa ini banyak sekolah yang menawarkan program-program khusus dimana bahasa pengantarnya adalah bahasa Inggris atau bilingual (dua bahasa).
Mengingat tidak semua guru punya latar belakang bahasa Inggris, sehingga ketika sekolah menghendaki program bilingual, maka seringnya akan banyak kesulitan yang muncul pada guru untuk menyampaikan materi di dalam kelas dengan menggunakan bahasa Inggris.
Disamping itu bagi orangtua juga bisa mendampingi bahasa Inggris untuk anak di rumah, karena bahasa Inggris di negara kita masih termasuk bahasa asing, dan tidak banyak yang memakai di tengah-tengah masyarakat, sehingga tentu saja expose untuk bahasa Inggris ini masih terbatas di ruang kelas saja.
Apabila orangtua ingin anaknya menjadi seorang yang bilingual atau multilingual, maka harus banyak expose yang terus menerus dan tidak bisa hanya mengandalkan pada guru yang mengajar di sekolah. Sehingga ketika di rumah, anak-anak juga perlu diciptakan situasi yang kondusif.
Nah, buku ini bisa memberi panduan juga untuk orangtua bagaimana mendampingi anak-anak ketika belajar bahasa Inggris. Dan dalam buku ini juga dilengkapi contoh-contoh dialog praktis yang bisa diaplikasikan di rumah maupun di kelas, berikut tautan-tautannya apabila mereka membutuhkan referensi.
Ketika ditanya tentang batasan usia pada anak-anak seperti yang dimaksudkan Heny, Ia menjelaskan bahwa batasan usia dimaksud adalah sekitar di bawah 10 tahun.
“Usia di bawah 10 tahun itu adalah usia emas, atau critical age apabila didalam pembelajaran bahasa. Karena pada rentang usia itu, seseorang bisa belajar bahasa dengan mudah jika dibandingkan dengan mereka yang sudah melewati masa puber,” terangnya.
Lalu kelebihan apabila mengenalkan dan mengajarkan bahasa asing pada anak-anak usia emas atau critical age ini, maka mereka bisa mencapai native like proficiency. Jadi pronunciation-nya atau pengucapan actionnya itu bisa mendekati penutur asli, sementara apabila orang dewasa biasanya unggul di grammar, tulisan yang rapi dan formal.
Karena cara berfikir abstrak orang dewasa sudah berkembang, sedang pada anak-anak mereka kemampuan berfikir abstraknya belum sekuat orang dewasa, disamping itu mereka juga belum banyak tekanan untuk action segala macam, sedangkan orang dewasa lebih banyak dipengaruhi bahasa ‘ibu’-nya atau bahasa yang biasa dipakai oleh orang-orang disekelilingnya.
Untuk mendapatkan buku ini silahkan klik pada tautan link terlampir,
https://play.google.com/store/books/details/Dr_Heny_Hartono_SS_M_Pd_Metode_dan_Teknik_Kreatif?id=BjjqDwAAQBAJ
(FAS)
Serah Terima Jabatan Ormawa FHK SCU
Fakultas Hukum dan Komunikasi (FHK) Soegijapranata Catholic University (SCU) melaksanakan Serah