Maria Elsa Chan tak pernah menyangka bahwa dirinya akan menjadi wisudawan terbaik S1 Psikologi Unika pada wisuda periode pertama tahun 2020 ini. Ia berhasil lulus menyandang pedikat cum laude dan meraih IPK 3.72 dengan penelitian skripinya yang berjudul “Hubungan Antara Budaya Organisasi dengan Keterikatan Karyawan pada Karyawan Bank”.
Jauh dari rumah dan keluarga menjadi tantangan tersendiri bagi Caca, sapaan akrab wanita kelahiran Pekanbaru 1997 ini. Meskipun pada awalnya sempat merasa bingung akan topik skripsi yang diambil, sebuah pepatah yang berbunyi “You will never know if you never try” menjadi motto hidup yang menyemangati dirinya. “Di penelitian skripsiku, aku perlu melakukan pengambilan data di sebuah organisasi perbankan. Padahal di Semarang, aku sama sekali tidak kenal relasi yang bekerja di perbankan. Tetapi puji Tuhan, akhirnya ada jalan dan aku bisa mendapatkan tempat untuk melakukan penelitian,” ungkapnya.
Menurutnya, semua hal baru pasti berawal dari sesuatu yang belum pernah dilakukan. Caca mengaku ingin meneliti topik yang anti-mainstream atau masih jarang terdengar. Setelah melakukan studi pustaka dan literasi, ia menemukan bahwa budaya organisasi dan keterikatan karyawan merupakan sebuah topik yang menarik. “Kita sering mendengar bahwa teknologi akan menggantikan manusia. Lalu bagaimana caranya agar seseorang tetap mau bekerja dengan ketulusan dalam sebuah organisasi? Budaya organisasi menjadi salah satu kuncinya. Topik ini menarik karena hal yang sama akan terjadi pula pada generasi kita,” ,” ungkap wanita yang juga hobi bermain basket ini.
Kendala tentu tak lepas dari proses menyelesaikan tugas akhir. Rasa malas dan bosan kerap kali menjadi kendala utamanya. “Ketika kita menunda suatu pekerjaan, waktu tidak terasa berjalan sangat cepat. Tipsnya, skripsi tetap harus dikerjakan setiap hari. Jika bosan, tidak ada niat atau ide, kadang aku mencari tempat yang bisa membangun suasana, seperti di perpustakaan atau kafe,” ungkap Caca.
Selama menempuh studi di Fakultas Psikologi Unika, dinamika bersama dengan teman-teman adalah hal yang paling berkesan bagi Caca. “Mendapat kesempatan untuk bisa terjun langsung ke dalam komunitas dan bisa berdampak bagi masyarakat adalah sesuatu yang berkesan sekali buatku. Pernah suatu kali di mata kuliah Pemberdayaan Masyarakat, aku dan kelompokku berdinamika dalam Komunitas Harapan bersama dengan anak-anak yang tinggal di sekitar kawasan Pasar Johar dan kami mengajar di sana. Bersyukur sekali bisa mendapatkan kesempatan itu,” tuturnya bahagia.
Selain menjalankan studi perkuliahan, ia juga aktif dalam kepanitiaan di fakultas, bergabung dalam wadah jurnalistik “Gembel” di tingkat fakultas, serta menjadi anggota UKM Radio Soepra. Ia pun sempat mendapatkan kepercayaan untuk menjadi ketua panitia acara seminar Radio Soepra, di mana hasil penjualan tiket dari acara tersebut disalurkan untuk korban bencana di Palu yang terjadi saat itu.
Meskipun cukup sibuk dengan berbagai kegiatan, Caca tetap berusaha fokus dalam menempuh studi. Salah satu tipsnya adalah dengan mengatur jadwal kegiatan supaya tidak berbenturan dengan jadwal kuliah. “Ingat bahwa tujuan utama adalah kuliah. Sehingga, kegiatan lain yang kita ambil sebisa mungkin disesuaikan dengan waktu kosong yang ada. Jangan terlalu memaksakan agar semua kegiatan kita bisa ter-handle dengan baik,” pungkasnya. (B. Agatha)
DKV SCU Bicara Strategi Komunikasi Visual, Tekankan Pendekatan Etika dalam Proses Kreatif
Menggandeng PT Tiki Jalur Nugraha Ekakurir (JNE Express), Program Studi