Rebecca Elisabeth Juliana, salah seorang mahasiswi Program Studi Ilmu Komunikasi Unika Soegijapranata yang mendapat predikat sebagai salah seorang wisudawan terbaik pada wisuda periode II tahun 2020, dengan IPK 3,64. Wanita kelahiran 2 Juli 1997 di Yogyakarta (DIY) ini mengambil motto hidup yakni “Try-Pray-Believe”. Menurutnya motto tersebut membawa pesan bahwa dalam melakukan sesuatu itu kita harus mau mencoba kemudian harus diimbangi dengan doa serta juga harus percaya dan yakin bahwa hasil itu tidak mengkhianati usaha kita.
Becca, panggilan akrabnya adalah lulusan dari SMA N 1 Ungaran. Ia mempunyai hobi bermain game, nonton film, mendengarkan lagu dan jalan-jalan. Namun dari banyak hobi yang Ia miliki, Ia amat senang traveling, sebab dari traveling tersebut Ia dapat melihat hal-hal baru seperti tempat yang baru, suasana baru, dan sebagainya.
“Representasi Komunikasi Berbasis Jender (Studi Tentang Film “Marlina si Pembunuh dalam Empat Babak”)” adalah judul skripsinya. “Pada awalnya saya tertarik dengan isu jender yang ada di Indonesia dan tertarik juga dengan film Marlina. Akhirnya memutuskan untuk mengambil topik jender dari sudut pandang film Marlina.”, jelasnya.
Menurutnya film tersebut adalah film yang berasal dari Indonesia yang bisa masuk nominasi untuk penghargaan film di luar negeri. Penghargaan untuk film tersebut di Indonesia juga cukup banyak. “Selain itu yang membuat film ini menarik untuk ditonton adalah karena ceritanya, sebab cerita yang diangkat dan ditunjukkan itu ingin mengungkapkan bahwa perempuan itu juga mempunyai kekuatan”, tambahnya.
Putri dari pasangan Bapak Faustinus Didik Prasetya dan Ibu Lucia Arry Widayanti ini diam-diam ternyata mempunyai cara unik untuk mengatasi kebosanan yakni dengan tidur atau refreshing dengan cara bermain game atau nonton film supaya ada mood baik yang kembali.
Anak kedua dari tiga bersaudara tersebut di kampus aktif dalam kepanitiaan yang diadakan oleh beberapa organisasi dan Ia pun ikut aktif dalam UKM Fakultasnya yakni UKM TAHU (Teater Anak Hukum dan Komunikasi).
Untuk mencapai sebuah kesuksesan tentu ada upaya dan usaha yang harus dilakukan. Ia pun bercerita bahwa sebenarnya kendala yang sering Ia hadapi selama studi adalah faktor jarak tempuh antara tempat tinggalnya dengan kampus Unika yang cukup jauh sehingga membuatnya mudah capek. “Hambatannya lebih kepada diri sendiri. Terkadang merasa capek untuk ke kampus, karena rumah saya dengan kampus jaraknya lumayan jauh antara Ungaran dengan Semarang”, jelasnya.
Menurutnya Unika sudah menyediakan banyak fasilitas yang bisa didapatkan dan digunakan. Pesannya untuk adik-adik tingkat yakni tetap semangat. Menurutnya, wajar kalau mahasiswa kadang stres atau menghadapi kesulitan dalam hal perkuliahan. “Namun yang harus diingat adalah jangan sampai berlarut dalam kesedihan dan stres itu sendiri, fokuslah untuk bangkit lagi dan semangat lagi”, tuntasnya. (Thobie)
DKV SCU Bicara Strategi Komunikasi Visual, Tekankan Pendekatan Etika dalam Proses Kreatif
Menggandeng PT Tiki Jalur Nugraha Ekakurir (JNE Express), Program Studi