Buku elektronik berjudul ”88 Manifestasi Civitas Akademika di Masa Pandemi” diluncurkan secara daring, Senin (29/6/2020). Buku itu berisi kumpulan kebijakan dan inovasi Unika Soegijapranata semasa masa pandemi Covid-19.
Sejumlah aktivitas, termasuk pengembangan inovasi, dilakukan sivitas akademika Universitas Katolik Soegiijapranata Semarang selama pandemi Covid-19. Hal-hal itu dirangkum dalam buku elektronik untuk dijadikan bahan refleksi.
Buku elektronik dengan judul 88 Manifestasi Civitas Akademika di Masa Pandemi tersebut diluncurkan secara daring, Senin (29/6/2020), di Kota Semarang, Jawa Tengah. Buku itu berisi kumpulan informasi terkait kebijakan dan inovasi yang termuat di sejumlah media massa.
Buku tersebut dapat dibaca dan diunduh secara gratis di Google Play pada Android. Tidak hanya dalam bentuk tulisan, tetapi tersaji juga dalam bentuk audio-visual.
Rektor Unika Soegijapranata, Ridwan Sanjaya, mengatakan, pandemi Covid-19 memicu sivitas akademika untuk kreatif dalam berinovasi. ”Sehingga (manifestasi) ini nantinya bisa menjadi refleksi, untuk masa depan,” kata Ridwan lewat telekonferensi, Senin.
Salah satu inovasi yang dilakukan Unika Soegijapranata adalah modifikasi prototipe robot penyemprot cairan disinfektan. Produk itu merupakan karya sejumlah mahasiswa semester VIII Teknik Elektro Unika. Robot itu bisa membawa cairan sebanyak 1,5 liter.
Inovasi lainnya dikembangkan oleh Asmara Samtesamka, mahasiswa Teknik Elektro, yang mengembangkan frekuensi suara untuk mengurangi stres. Hasil tugas akhirnya tersebut diharapkan membantu pemulihan pasien Covid-19, untuk menjaga imun dalam tubuh.
Selain itu, ada pula perayaan wisuda daring menggunakan teknologi animasi face tracking. Dengan teknologi tersebut, wajah para wisudawan tertempel pada model yang mengenakan toga. Tiga model digunakan, yakni laki-laki, perempuan, dan perempuan berkerudung.
Adapun sejumlah kegiatan atau aktivitas yang juga terangkum dalam buku elektronik 88 Manifestasi Civitas Akandemika di Masa Pandemi adalah peluncuran buku E-learning, praktik laboratorium yang bisa dilakukan di rumah, dan sejumlah kegiatan sosial.
Editor buku elektronik itu, Ignatius Eko Budhi Setiyono, menjelaskan bahwa buku itu merupakan yang ke-15 yang diluncurkan di masa pandemi Covid-19. Ini ”Ini adalah buku pertama yang bisa menampilkan video,” kata Eko.
Pembelajaran daring
Salah satu yang dikembangkan sejumlah perguruan tinggi, termasuk Unika Soegijapranata, selama masa pandemi Covid-19 adalah pembelajaran daring. Diakui Ridwan, pada satu-dua minggu pertama, hampir semua mahasiswa bosan dengan metode itu.
”Ada beberapa hal, seperti terkait konektivitas atau beberapa dosen yang kurang bisa mendekati. Kami terus meningkatkan kualitas pembelajaran daring. Di akhir semester, justru semakin banyak mahasiswa yang meminta dilanjutkan daring saja,” katanya.
Ridwan menuturkan, banyak yang mengira perkuliahan daring hanya asynchronous atau tidak langsung, seperti membaca dokumen daring yang dikirim melalui surat elektronik (surel/e-mail). Namun, sebenarnya ada juga synchronous atau yang dilakukan secara langsung.
Kreativitas dosen pun ikut memberi pengaruh dalam pembelajaran. ”Maka, kami dorong seperti dengan menonton bareng, serta gim dan kuis yang diberi skor. Jadi, tidak sekadar memindahkan dari dunia fisik ke dunia virtual,” ujar Ridwan.