Dosen Psikologi Pendidikan Unika Soegijapranata Semarang Dra Lucia Hernawati MS berhasil lulus ujian disertasi tahap II (ujian terbuka/ujian promosi doktor) Prodi Doktor Pendidikan Bimbingan dan Konseling (BK) Pascasarjana Universitas Negeri Semarang (Unnes), Selasa (30/06/2020). Ujian dilakukan secara daring atau online melalui Zoom dan Youtube live streaming dari kampus Pascasarjana Unnes Jl Kelud.
Dengan dukungan Promotor Prof Dr DYP Sugiharto MPd Kons, Kopromotor Dr Drs Edy Purwanto MSi dan Anggota Promotor Dr Awalya MPd Kons, Dra Lucia Hernawati MS berhasil mempertahankan disertasi “Pengembangan Model Konseling Kesehatan berbasis Self-regulation Untuk Meningkatkan Psychological Well-Being (PWB) Mahasiswa Di Perguruan Tinggi”.Hadir secara virtual pada ujian ini WR II Unika Soegijapranata Dr Theresia Dwi Hastuti MS AKT, Dekan Fak Psikologi Unika Dr M Sih Setija Utami MKes dan sejumlah dosen Unika lainnya.
Tim penguji diketuai Rektor Unnes Prof Dr Fathur Rokhman MHum, Sekretaris penguji Prof Dr Agus Nuryatin MHum yang juga Direktur Pascasarjana Unnes, Prof Dr Muhammad Japar MSi Kons (Penguji I/penguji Eksternal, dosen Universitas Muhammadiyah Magelang), Prof Dr Mungin Eddy Wibowo MPd Kons (Penguji II/Kaprodi S3 Pendidikan Bimbingan Konseling Pascasarjana Unnes), Prof Dr Ida Zulaeha MHum (Penguji III), Dr Awalya MPd Kons (Penguji IV), Dr Drs EdyPurwanto Msi (Penguji V), dan Prof Dr DYP Sugiharto MPd Kons (Penguji/VI).Tim penguji memutuskan Dr Lucia Hernawati MS lulus dengan nilai ujian disertasi A, IPK 3,97, predikat Sangat Memuaskan dan tercatat sebagai doktor ke 517 lulusan Pascasarjana Unnes serta doktor ke 3 diluluskan Prodi S3 Pendidikan BK Pascasarjana Unnes.
Dr Lucia Hernawati MS, istri dari Mengku Marhendi serta ibu dari Nadia Shafira Oktaviola dan Ghea Farah Fahira ini telah berhasil menyusun model dan panduan model konseling kesehatan berbasis self-regulation yang mampu meningkatkan PWB mahasiswa. Dra Lucia Hernawati MS menyarankan pada helper (konselor, personil unit layanan bimbingan dan konseling di perguruan tinggi) untuk menggunakan model ini sebagai sebuah alternatif untuk meningkatkan PWB mahasiswa. Model ini juga diharapkan dapat dikembangkan lebih lanjut oleh peneliti berikutnya.
Design penelitian ini mengadopsi rancangan penelitian dan pengembangan ( R&D) dengan 7 tahap. Analisis deskriptif terhadap kondisi lapangan dan tingkat psychological well-being (PWB) mahasiswa dilakukan sebagai survey awal. Selanjutnya dikembangkan model dan divalidasi dengan evaluasi formatif. Model hipotetik kemudian diuji coba terbatas dengan rancangan randomized pretest-posttest comparison group design.
Menurut Dr Lucia Hernawati MS, fakta di lapangan menunjukkan bahwa layanan konseling bimbingan dan konseling di universitas hanya fokus pada kesehatan mental dengan pemberian konseling individual. Padahal aktivitas akademik dan non akademik berpotensi membuat mahasiswa berpotensi memiliki masalah fisik-mental-sosial. Sehingga tidak cukup hanya membantu mahasiswa fokus pada kesehatan fisik saja namun harus secara komprehensip pada kesehatan fisik-mental-sosial yang diregulasikan pada diri untuk membentuk gaya hidup sehat holistik. Hasil survey awal yang dilakukan pun menunjukkan layanan konseling yang sudah dilaksanakan di perguruan tinggi belum optimal.
►Kedaulatan Rakyat 1 Juli 2020 halaman 6.