Unika Soegijapranata Semarang kembali menggelar program Kuliah Kerja Nyata (KKN). Kali ini KKN yang masuk dalam periode Semester Genap tahun 2019-2020 resmi dimulai pada Jumat (17/7) kemarin dengan tetap memperhatikan protokol kesehatan mengingat saat ini sedang pandemi corona.
KKN yang mengusung tema ‘Pengabdian Masyarakat Yang Adaptif Menghadapi Pandemi Covid-19 Oleh Mahasiswa Unika Soegijapranata (Pandemika)’ itu secara resmi dibuka oleh Walikota Semarang Hendrar Prihadi SE MM dengan menggunakan media daring atau online. Acara itu turut disaksikan oleh Rektor Unika Soegijapranata; Prof Dr F Ridwan Sanjaya MS IEC, Kepala LPPM Unika; Dr Berta Bekti Retnawati, Ketua P3M; Rudi Elyadi SE MM, para koordinator wilayah mitra serta para dosen pendamping lapangan, maupun mahasiswa peserta Pandemika.
Dalam sambutannya Walikota yang akrab disapa Hendi itu menyampaikan penghargaan atas upaya dari Unika Soegijapranata dalam menciptakan terobosan-terobosan baru dan berinovasi supaya dalam masa pandemi segala aktifitas tetap bisa diselenggarakan terutama dengan KKN adaptif Pandemika.
“Pandemika merupakan upaya konkrit yang dilakukan oleh Unika Soegijapranata untuk bisa menerjunkan kawan-kawan mahasiswa mahasiswi agar lebih mengerti persoalan-persoalan di Kota Semarang khususnya pada saat pandemi corona,” kata Hendi.
Hendi menuturkan, dalam mengatasi pandemi corona, pihaknya beberapa bulan lalu menerapkan pembatasan kegiatan masyarakat (PKM). Namun dalam beberapa hari terakhir ini pihaknya sudah berusaha mencoba kembali membangkitan perekonomian warganya dengan melonggarkan sejumlah pembatasan. Meski begitu, ia tak memungkiri bahwa ada sebagian warganya yang ragu dan takut untuk berakktifitas di luar rumah karena terkait kesehatan dan keamanan.
Oleh karena itu dia pun menitipkan pesan kepada mahasiswa KKN Pandemika agar bisa mengedukasi masyarakat terkait kewaspadaan terhadap corona namun tidak perlu takut berlebihan.
“Artinya kami persilahkan supaya masyarakat tetap beraktifitas seperti biasa tetapi tetap dengan menjalankan protokol kesehatan. protokol kesehatan ini harus dinomorsatukan. Silahkan jalankan ativitas ekonomi termasuk UMKM,” tegasnya.
Sementara itu, Prof Ridwan Sanjaya mengatakan bahwa jumlah mahasiswa peserta KKN kali ini sangat unik dan mempunyai arti khusus.
“Jumlah mahasiswa yang mengikuti pandemika ada 998 orang. Artinya bila dilihat dari angkanya, angka 99 adalah angka keberuntungan sementara angka 8 artinya tanpa batas. Dengan demikian semoga para mahasiswa dalam mengikuti pandemika diharapkan semangatnya tanpa batas,” ujar Prof Ridwan.
Ridwan mangatakan KKN kali ini diselenggarakan dalam bentuk KKN Adaptif atau Pandemika karena kondisi pandemi yang tidak memungkinkan para mahasiswa bisa turun langsung secara fisik.
Ia menambahkan KKN Pandemika ini juga merupakan sesuatu yang baru, dan mungkin hanya untuk kali ini saja, karena yang akan datang mungkin sudah kembali normal lagi.
“Tetapi kondisi seperti ini, jangan mematahkan semangat kita untuk berbuat yang terbaik bagi masyarakat sekitar. Justru kondisi ini mengharuskan kita untuk terus bergerak sehingga bisa membantu orang-orang disekitar kita,” pungkasnya.