MANFAAT bercerita kepada anak sangat banyak. Ketua Program Magister Psikolog Profesi Fakultas Psikologi Unika Soegijapranata Semarang, Dr Endang Widyorini MS Psi, mengatakan, kegiatan itu bisa membangun kedekatan antara orangtua dengan anak. Fungsi dari bercerita sendiri adalah menambah pengetahuan dan wawasan anak.
Kosakata anak bisa bertambah juga jika anak sering didongengkan atau diceritakan sesuatu. Dari sisi edukasi sangat bermanfaat bagi anak. Selain menambah wawasan, bercerita pun berguna untuk menanamkan pemahaman serta nilai moral kepada anak. Dari situ, anak mulai mengerti soal baik dan buruk.
Maka, kebutuhan anak akan rekreasi, pendidikan, dan pengembangan afeksi (perasaan) bisa dipupuk dari kebiasaan orangtua memberikan cerita. Kreativitas verbal anak secara tak sadar bisa terasah jika sering mendebgar cerita dari orangtuanya.
“Kegiatan ini bisa dimulai sejak anak mulai bisa mendengar, merespons, dan berbicara. Topik yang diceritakan bebas, tergantung kesukaan anak. Itu bisa dibiasakan orangtua mulai anak berusia 2 sampai 3 tahun,” paparnya.
Intinya dimulai dari cerita-cerita sederhana saja. Namun, ini tergantung kemampuan kognisi anak. Tiap anak berbeda-beda. Meski begitu, umumnya anak mulai bisa merespons di saat usianya menginjak umur 2 tahun. Dari sanalah, cerita-cerita sedernaha bisa disajikan. Jika sudah terbiasa menyimak, anak di usia 3-4 tahun boleh mulai diberikan buku cerita bergambar.
“Dalam hal ini, orangtua perlu tahu dulu kemampuan kognisi dan daya tangkap anak. Sebisa mungkin membangun cerita yang ringan ditangkap sang anak. Berikanlah suatu cerita yang mendidik. Jangan sampai memberikan kisah yang tidak masuk akal atau menakutkan bagi anak,” katanya berbagi tips.
— https://jateng.tribunnews.com/2020/08/01/membacakan-buku-cerita-bisa-tanamkan-karakter-positif.