Dalam rangka mengawali Perkuliahan Tahun Ajaran Baru 2020-2021, Unika Soegijapranata Semarang menyelenggarakan rekoleksi awal perkuliahan (RAP) secara virtual untuk para dosen dan tenaga kependidikan (tendik)- nya.
Rekoleksi dilaksanakan dalam lima hari (24-28 Agustus 2020), per harinya dengan peserta masin-masing kelompok berjumlah antara 72-112 orang. Tiga hari pertama dengan peserta para dosen. Dua hari terakhir dengan peserta para tendik. Total terdaftar peserta yang ikut dalam rekoleksi sebanyak 458 orang.
Tema rekoleksi adalah Educating to Fraternal Humanisme: Menabur dan Menebar Peradaban Kasih di Masa dan Sesudah Pandemi Covid-19. Dinamika rekoleksi virtual dibuat sedemikian rupa sehingga peserta mendapatkan porsi untuk terlibat secara aktif dalam sesi sapaan dan penyegaran melalui perkenalan ala nge-RAP “Cendhol-Dhawet” dari pukul 08.30 – 09.10 serta sharing dan dialog pada sesi kedua rekoleksi yang berlangsung 1 jam 40 menit.
Setiap rekoleksi selalu ada unsur Rektorat yang memberikan sambutan awal dan personil dari LPSDM untuk memastikan presensi para peserta secara online.
Rekoleksi dipandu dan dibekali materi oleh Romo Aloys Budi Purnomo Pr sebagai Pastor Kepala Campus Ministry. Pada intinya, Romo Budi menawarkan permenungan pentingnya pendidikan berperan serta dalam rajutan peradaban kasih persaudaraan satu terhadap yang lain.
“Untuk itu, semua saja dipanggil dan diutus menjadi penabur dan penebar kisah kasih yang membangun, konstruktif, dan mengembangkan; bukan sebaliknya, kisah keluh kesah yang jalinan kata-kata kotor yang merusak kebersamaan,” kata Romo Budi, seperti disampaikannya lewat keterangan tertulisnya Sabtu (29/9/2020).
Menurut Romo Budi, siri penabur dan penebar kisah kasih ditandai oleh semangat membawa informasi yang performatif, yang membentuk kehidupan menjadi lebih baik.
Dia menegaskan, di tengah situasi sosial-politik yang penuh intrik, hoaks, gosip, gibah, bahkan fitnah, semua dipanggil menjadi pembawa informasi yang performatif.
“Dengan cara itu, kita dimampukan menjadi penabur dan penebar kisah kasih untuk rajutan peradaban kasih. Bahkan dengan cara itu yang ditopang iman, harapan, dan kasih, kesulitan dan tantangan di masa pandemi Covid-19 justru akan membuat siapa saja melejit dalam produktivitas karya, kasih, dan pengembangan bakat untuk bangsa dan kemanusiaan,” tambahnya.
Di sanalah, tandas Romo Budi, educating to fraternal humanism terjadi dengan harapan terwujud pula peradaban kasih di tengah wabah yang terus membuat banyak orang susah dan gundah. “Namun, selalu ada berkah berlimpah asal kita berusaha sekuat tenaga untuk menjadi penabur dan penebar kisah kasih dan bukan keluh kesah!,” ujarnya.
Romo Budi pun mengapresiasi para peserta yang begitu antusias mengikuti rekoleksi, termasuk para Guru Besar Unika Soegijapranata. Dengan rendah hati dan penuh syukur, mereka semua ikut dalam rekoleksi tersebut. Bahkan, beberapa -peserta, karena sedang tugas luar pun, mengikuti rekoleksi di dalam mobil dan turut berbagi kisah kasih.
“Bisa jadi, Unika Soegijapranata menjadi universitas pertama di seluruh dunia yang mengawali tahun ajaran baru dan perkuliahan dengan melaksanakan rekoleksi virtual bagi dosen dan tendiknya. Ini menambah keunikan Unika Soegijapranata yang ditetapkan sebagai PST terbaik se-Jawa Tengah oleh Kemendikbud. Selamat dan proficiat!,” pungkasnya.
►https://investor.id/lifestyle/awali-perkuliahan-unika-soegijapranata-ngerap-bareng-dosen-dan-tendik