Rektor Unika Soegijapranata Semarang Prof Dr Ridwan Sanjaya menyatakan, pada wisuda periode mendatang universitas yang dipimpinnya akan menyuguhkan pengalaman yang lebih berkesan dibanding wisuda sebelumnya. “Kami pada wisuda periode sebelumnya menggunakan animasi Face Tracking Animation, memberikan pengalaman yang berbeda bagi wisudawan yang diwisuda saat pandemi Covid-19,” kata Prof Ridwan kepada suaramerdeka.com, Senin (7/9).
Pengalaman berbeda yang akan dialami oleh wisudawan pada periode berikutnya sambung dia, dengan menambahkan kreativitas yang dibantu oleh kecanggihan teknologi. Teknologi animasi Face Tracking Animation yang telah digunakan pada wisuda virtual pada periode lalu, akan ditambahkan dengan Augmented Reality (AR) sehingga akan membuat wisudawan semakin seakan-akan hadir dalam perayaan yang mungkin akan dialami, sekali dalam seumur hidup.
Teknologi AR yang ditambahkan, saat peristiwa rektor memindah kuncir wisudawan yang menandakan sudah sah diwisuda, lulus sebagai sarjana. Pada periode sebelumnya peristiwa ini wisudawan, tidak ikut merasakan langsung karena mereka hanya menyetor foto dan kemudian menonton video hasil face tracking animation di tempatnya masing-masing. “Kami ingin menghadirkan momen ini hadir di hadapan wisudawan secara langsung, dengan aplikasi Snapchat lens atau filter di aplikasi tersebut,” tambah Prof Ridwan.
Dengan bantuan AR, prosesi pemindahan kucir wisudawan tersebut seolah-olah dapat dirasakan langsung oleh wisudawan. Peristiwa tersebut dapat direkam atau diabadikan secara langsung oleh keluarga atau teman terdekat dengan menggunakan smartphone setelah mengunduh aplikasi Snapchat di Playstore dan menjalankan unika.ac.id/wisudaku.
Hasil rekaman video prosesi pemindahan kucir wisudawan dengan bantuan teknologi tersebut, bisa dikirimkan kepada panitia wisuda yang kemudian akan digabungkan dengan video yang dibuat dengan teknologi Face Tracking Animation. Beberapa opsi bentuk upacara wisuda, sudah dipertimbangkan secara matang termasuk jenis upacara wisuda drive thru tetapi menurut Prof Ridwan wisuda dengan teknologi dan daring adalah yang paling memungkinkan karena tidak akan menimbulkan kerumunan.