Laurensia Kristi Wulandari dengan topik skripsinya yang berjudul “Pengujian Window Dressing pada Laporan Laba Perusahaan Sektor Manufaktur di Bursa Efek Indonesia Tahun 2016-2018 dengan Hukum Benford” berhasil membawanya menyandang gelar wisudawan terbaik dari program studi Manajemen dengan IPK 3.73. Wanita yang akrab disapa Wulan ini memiliki hobi menonton film dan membaca buku serta motto hidup “Do what you want with your life, and I’ll go live mine”.
Wulan, yang berasal dari SMA PL Don Bosko Semarang, menceritakan bahwa pengalamannya yang paling berkesan selama kuliah adalah mengikuti perlombaan business case dan business plan. Bagi Wulan, ikut serta dalam lomba dapat meningkatkan pengetahuannya mengenai bisnis secara praktikal, bekerja dalam tim untuk menyelesaikan business case, serta belajar melakukan simulasi bisnis dalam kompetisi business plan. Bukan hanya itu, ia juga merasa senang bisa memperoleh pengetahuan dari dewan juri yang berprofesi sebagai pengusaha atau dosen, serta dari peserta lain dari berbagai universitas di Indonesia. Menurutnya, hal ini bisa digunakan untuk mengukur kemampuan diri kita serta sebagai bahan evaluasi pribadi.
Salah satu lomba yang paling berkesan baginya adalah kompetisi business plan yang diadakan Universitas Katolik Parahyangan yaitu CREATION (Creative Entrepreneurship Competition) 2017 dengan tema fashionpreneur. “Saat itu masih tahun pertama kuliah, saya dan dua kawan yaitu Cahya Ramadhani (Manajemen 2016) serta Novian Risaldi (Arsitektur 2015) memenangkan tempat pertama di kompetisi tersebut dengan membuat kain batik custom yang dapat digunakan dalam tiga acara pemakaian,” tutur Wulan. Sungguh pengalaman luar biasa karena bisa berkompetisi bersama dengan peserta lain dari universitas peringkat atas nasional,” ungkapnya. Tak hanya aktif mengikuti lomba, Wulan juga aktif dalam UKM Pelayanan Pastoral Mahasiswa Fakultas Ekonomi dan Bisnis selama dua periode, menjadi sekretaris di UKM Soegijapranata Debate Society, serta penerima beasiswa Van Deventer Maas Indonesia.
Terkait dengan manajemen waktu, ia membagikan tipsnya yang tak lain adalah menyadari bahwa prioritas dan tujuan kita sebagai mahasiswa adalah lulus dengan menempuh skripsi atau tugas akhir masing-masing. Menurutnya, jika kita secara pribadi menyadari hal tersebut maka secara natural kita akan memprioritaskan waktu untuk menyelesaikan tugas ini. Selain itu, ada baiknya untuk tetap menjalani hobi yang kita suka agar tidak mudah jenuh.
Dalam skripsinya, ia membahas mengenai window dressing yaitu teknik yang digunakan perusahaan untuk membuat laporan keuangan terlihat lebih baik daripada seharusnya. Sementara itu, hukum Benford adalah alat bantu untuk memprediksi tingkat normal pengulangan suatu angka dalam satu set data. Window dressing pada data akan diuji dengan diukur tingkat pengulangan angka pada digit tertentu set data menggunakan ekspetasi Hukum Benford.
Wulan mengaku tertarik meneliti topik ini sebagai kelanjutan dari topik yang ia ambil saat mata kuliah seminar. Saat mencari topik penelitian, ia melihat beberapa jurnal mengenai fenomena window dressing pada saham dan laporan keuangan perusahaan dan tertarik untuk meneliti hal serupa. Setelah mulai mengambil mata kuliah skripsi, ia pun berdiskusi dengan dosen pembimbing untuk menentukan data dan metode yang akan dilakukan. “Saya sangat beruntung karena mendapatkan dosen pembimbing yang suportif dan benar-benar menjelaskan banyak hal yang kurang saya pahami mengenai topik penelitian saya. Beliau sangat menyenangkan untuk diajak berdiskusi sehingga saya pun tidak merasa terbebani,” ungkap Wulan.
Dalam perjalanannya menyelesaikan skripsi, ia merasa bahwa kendala terbesar yang dihadapi adalah berasal dari dalam dirinya sendiri. “Kadang semangat serta keinginan untuk menyelesaikan skripsi hilang di tengah jalan. Untuk mengatasinya, saya lebih senang menjalani hobi seperti menonton film, membaca buku, atau sekedar bermain social media jika sedang dalam fase jenuh dengan skripsi. Tujuannya agar pikiran lebih ringan setelah mendapatkan refresh sejenak. Biasanya setelah energi kembali terisi akan lebih mudah untuk mengerjakan skripsi dengan lebih cepat,” ungkapnya.
“Banyak yang berpesan pada saya bahwa skripsi yang baik adalah skripsi yang selesai, maka cobalah untuk tidak merasa terbebani dengan tugas ini dan selesaikanlah sebagai versi terbaikmu!” pungkas Wulan.
(B. Agatha)
DKV SCU Bicara Strategi Komunikasi Visual, Tekankan Pendekatan Etika dalam Proses Kreatif
Menggandeng PT Tiki Jalur Nugraha Ekakurir (JNE Express), Program Studi