Tim debat Universitas Katolik (Unika) Soegijapranata juara satu National University Debate Championship (NUDC) 2020.
Sebelumnya, telah diumumkan oleh Pusat Prestasi Nasional, Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan Republik Indonesia pada bulan Agustus lalu Unika masuk dalam tahap 1 bersama 112 tim dari Perguruan Tinggi Negeri (PTN) dan Perguruan Tinggi Swasta (PTS) se-Indonesia.
Dalam pelaksanaannya, NUDC 2020 terkendala pandemi Covid-19, oleh karena itu untuk pertama kalinya ajang kompetisi NUDC diselenggarakan secara online.
Seleksi tahap satu ini telah diselenggarakan mulai 24 hingga 29 September 2020, secara online.
Dalam tahap kompetisi NUDC nasional 2020 tersebut tim debat Unika Soegijapranata diwakili oleh debaters Jimmy Christofer, Yosephin Tiara Putri Dewanti serta N-1 Adjudicator Olivia Leony.
Dari tahap seleksi tahap ini, ketiga mahasiswa ini menjuarai NUDC 2020 dengan mengalahkan tim debaters dari ratusan wakil PTN dan PTS se-Indonesia.
Dengan ini ketiga telah mengharumkan nama Unika Soegijapranata di kancah prestasi nasional sebagai juara 1.
Dalam wawancara singkat melalui telepon, salah satu tim debater NUDC 2020 Unika Soegijapranata Yosephin Tiara Putri Dewanti, mengemukakan kegembiraannya dengan prestasi yang berhasil dicapai oleh tim debaters Unika Soegijapranata.
Tiara panggilan akrabnya menyampaikan NUDC merupakan kompetisi debat yang dilaksanakan tiap tahun di Indonesia dan diikuti oleh seluruh PTN atau PTS di Indonesia yang mewakili masing-masing wilayah Lembaga Layanan Pendidikan Tinggi (LL Dikti) di Indonesia.
"Unika Soegijapranata merupakan salah satu yang lolos dalam seleksi dan mewakili LL Dikti Wilayah VI untuk maju ke tahap Nasional dan bersyukur kita berhasil meraih juara I tingkat nasional," terang Tiara yang masih studi di Fakultas Teknologi Pertanian Unika.
Capaian prestasi itu, tim debaters Unika Soegijapranata meraih juara I dalam kategori Novice.
Salah satu debaters dari tim Unika yaitu Jimmy Christofer mendapat Top Fifth Best Speaker di NUDC 2020.
Pencapaian ini, dikatakan Tiara saja merupakan hasil kerja keras yang tak mengenal lelah.
Dia merasa tantangan NUDC 2020 lebih berat dibandingkan NUDC tahun sebelumnya.
Banyak tim-tim lain yang secara kualitas terhitung baik dan memiliki score tinggi, sehingga sangat kompetitif.
Disamping itu faktor kualitas jaringan juga sangat mempengaruhi karena kompetisi ini dilakukan secara online.
“Saya mewakili tim debaters NUDC 2020 Unika berharap NUDC tahun depan kita bisa ke Main Draw Category dan masuk dalam semi final NUDC 2021, atau jika masih di Novice Category kita bisa masuk ke grand final lagi,” ujar Tiara.
Kepada para debaters di Unika, Tiara berpesan agar terus berlatih dan pantang menyerah.
Menurutnya untuk proses meraih juara I NUDC juga harus banyak mengikuti lomba sebagai latihan.
Apabila dalam mengikuti suatu lomba namun belum berprestasi, dirinya menyampaikan agar tidak menyerah karena dari situlah proses mencapai kesuksesan akan diraih.
Sekian itu dia juga mengingatkan untuk sering berkegiatan di Unit Kegiatan Mahasiswa (UKM), Soegijapranata Debate Society (SDS).
"Di UKM ini kita bisa seperti keluarga dan prestasi bukan hanya dari akademik saja, tetapi melalui hobi pun kita bisa berprestasi, seperti salah satunya di ajang kompetisi NUDC ini, pungkasnya.