Sebanyak 73% responden membeli produk non-makanan, seperti pakaian, sepatu, kecantikan, furnitur, dan barang elektronik, di toko fisiknya sebelum pandemi covid-19. Namun, sebagian besar dari proporsi tersebut mengubah kebiasaannya pasca penyebaran virus meluas. Semakin banyak responden yang membeli produk non-makanan diĀ e-commerce, yakni dari 24% menjadi 66%. Mereka juga lebih sering berbelanja di situs perusahaan (6%) dan media sosial (3%). Minat terhadap bisnis lokal pun meningkat. Demikian dilansir dari https://databoks.katadata.co.id/datapublish/2020/10/08/konsumen-beralih-beli-produk-non-makanan-di-e-commerce-saat-pandemi-covid-19, pada tanggal 8 Oktober 2020.
Menyikapi hal tersebut, Center for Student Entrepreneurship (CSE) Unika Soegijapranata pada hari Sabtu (17/10) menyelenggarakan CSE Gathering dengan tema āBerani Berwirausaha di Tengah Pandemiā melalui ruang virtual zoom, dengan mengundang beberapa narasumber, salah satunya adalah Walikota Semarang Bapak Hendrar Prihadi SE MM yang merupakan salah satu alumnus Unika Soegijapranata sekaligus seorang entrepreneur sebelum memangku jabatan sebagai Walikota Semarang.
Dalam paparan materinya, Bapak Hendrar Prihadi atau sering disapa Pak Hendi, menyampaikan perlunya pengembangan UMKM yang bisa berdampak pada banyak hal terutama pada pertumbuhan ekonomi khususnya di wilayah kota Semarang.
āDengan pertumbuhan ekonomi yang baik, maka dampak positif yang muncul adalah mengurangi jumlah angka pengangguran dan kemiskinan,ā ungkapnya.
Maka dari itu kita mencoba fokus pada pemberdayaan UMKM, mulai dengan kegiatan pelatihan-pelatihan yang dilakukan secara gratis seperti BLK Kota Semarang. Artinya, dengan pelatihan tersebut diharapkan akan muncul keahlian-keahlian yang dimiliki oleh generasi muda untuk memulai wirausaha.
Pada dasarnya wirausaha bisa dimulai dari ide bagus dan niat yang kuat. Jadi bukan hanya masalah modal saja, dan Pemerintah Kota Semarang beberapa waktu lalu juga sudah mengeluarkan Kredit āWibawaā (Wirausaha Bangkit untuk Menjadi Juara) dengan kelebihannya yaitu bunga 3 persen per tahun, peminjaman sampai dengan 5 juta tidak harus menggunakan agunan, sedangkan untuk peminjaman 50 juta harus menggunakan agunan, dan pada saat peminjam bisa mengembalikan pinjaman tepat waktu maka diperbolehkan meminjam kembali dengan kapasitas dua kali lipatnya, terang Pak Hendi.
Dalam realisasinya Pemerintah Kota Semarang menggandeng tiga bank yaitu Bank Jateng, BPR Kota Semarang, dan BKK. Semua menyalurkan kredit āWibawaā dengan acuan bank teknis.
āKemudian persoalan selanjutnya yang muncul saat berwirausaha adalah masalah produksi. Artinya adalah berkaitan dengan kualitas dan dari sisi penentuan harga dan seterusnya. Sedangkan persoalan terakhir adalah pemasaran,ā tuturnya.
Sedangkan Rektor Unika Soegijapranata yang turut hadir memberikan sambutan dalam acara CSE Gathering ini, menekankan tiga hal yang saling bertaut yaitu komunitas kewirausahaan di Unika, program Walikota Semarang, dan kebijakan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan.
āPada tahun 2018 Ā Unika Soegijapranata telah dipilih oleh Kementerian Koperasi dan UMKM sebagai salah satu dari 59 perguruan tinggi Ā di Indonesia yaitu sebagai universitas penggerak kewirausahaan,ā jelas Prof Ridwan.
Dari dasar itu, maka kemudian Unika Soegijapranata membentuk Center for Student Entrepreneurship (CSE) yang dikelola oleh Dr CH Yekti Prawihatmi MSi selaku Ketua CSE Unika Soegijapranata, yang mencakup semua fakultas. Hal lain, Kota Semarang yang dipimpin oleh Pak Hendi pada bulan November tahun 2019 mendapatkan penghargaan āKota menuju Cerdasā.
Jadi ada sembilan penghargaan diboyong sekaligus, salah satunya adalah membuat lingkungan kita ini menjadi sesuatu yang cerdas, atau disebut juga dengan dua istilah yaitu smart people dan smart Ā ekonomi.
Selanjutnya adalah Kebijaksanaan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan yang sering kita dengar yaitu Kampus Merdeka, Merdeka Belajar.
Dari tiga hal tersebut yang mendorong CSE Unika untuk semakin eksis dalam mengembangkan kewirausahaan mahasiswa di Unika Soegijapranata, tandasnya.
Dalam CSE Gathering ini, turut pula membagikan pengalaman wirausahanya dari dua narasumber lain yaitu Noviana Purba Lestama sebagai owner Pipick Snack, dan Emmanuel Ivan Ekatama H sebagai owner CV Ekatama Anugerah Sentosa, yang keduanya juga Alumni Unika Soegijapranata. (FAS)
Internship Fair FIKOM SCU: Jembatan Mahasiswa Menuju Dunia Industri
Fakultas Ilmu Komputer (FIKOM) Soegijapranata Catholic University (SCU) secara rutin