Guru Besar sekaligus Ketua Program Studi Doktor Arsitektur Konsentrasi Arsitektur Digital, Fakultas Arsitektur dan Desain Unika Soegijapranata, Prof. Dr. -Ing. L. M. F. Purwanto, seperti beberapa tahun sebelumnya sekitar tahun 2017 pernah melakukan kerjasama penelitian yang dibiayai oleh Katholischer Akademischer Auslander Dienst (KAAD) dari Jerman, maka pada awal bulan November tahun ini, tepatnya sejak tanggal 6 November 2020, Prof Purwanto telah mengawali kembali penelitian berikutnya dengan judul, “Meningkatkan Kualitas Desain Dan Bangunan Gereja di Keuskupan Agung Semarang, Kajian Thermal dengan software Psi-Therm,” atau dalam bahasa Jerman disebut “Die Steigerung der Designqualität von Kirchengebäudenim Erzbistum Semarang Thermische Untersuchungen mit der Psi-Therm-Software.”
Dalam wawancara singkat melalui telepon karena masih pandemi covid-19, Prof Purwanto menjelaskan bahwa penelitian bersama tersebut, dilaksanakan dalam kurun waktu sekitar tiga bulan atau sampai tanggal 2 Februari 2021.
“Pelaksanaan penelitian ini dilakukan atas hasil kerjasama antara saya dari Program Studi Doktor Arsitektur Konsentrasi Arsitektur Digital, Fakultas Arsitektur dan Desain Unika Soegijapranata, dengan Professor Dr.-Ing. Karsten Tichelmann dari Fachbereich Architektur Tragwerksentwicklung unf Bauphysik Technische Universität Darmstadt Deutschland,” tuturnya.
Dan diharapkan hasilnya akan berupa Jurnal Internasional terindex Scopus dan buku dengan Judul ‘Desain Bangunan Gereja Katolik’, dimana salah satu bab nya berisi panduan perencanaan bangunan gereja yang memperhitungkan tentang kenyamanan thermal hasil dari penelitian saya di Jerman termasuk desain arsitekturnya, imbuhnya.
Lebih lanjut dalam penjelasannya, Prof Purwanto juga menerangkan bahwa dalam penelitian yang dipilihnya, universitas yang akan dituju adalah sama dengan tempat penelitian tiga tahun sebelumnya yaitu di Technische Universität Darmstadt yang letaknya dekat dengan kota Frankfurt. Disana saya akan melakukan penelitian dengan meminjam laboratoriumnya yang lebih canggih, sekaligus penelitian bersama kemudian menulis jurnal bersama dengan Profesor dari Jerman, ucapnya.
“Selain melakukan penelitian di Jerman ini, sebetulnya ada nilai manfaat lain yang bisa saya dapatkan, yaitu bisa mengumpulkan data-data tentang tipologi gereja Katolik di Jerman, supaya dari data tersebut saya dapat memperkaya desain tata ruang gereja Katolik di Indonesia,” tuturnya.
Desain tata ruang dimaksud, salah satu contohnya adalah peletakan tabernakel di gereja Katolik Jerman. Di sana, tabernakel ditempatkan dalam kapel tersendiri namun masih jadi satu dalam gereja. Berbeda dengan yang kebanyakan ditemui di Indonesia, yang peletakan tabernakelnya jadi satu dengan altar, dan tidak terpisah dalam kapel tersendiri, jelasnya.
“Untuk selanjutnya, harapan saya setelah penelitian ini, saya mewakili Prodi Doktor Arsitektur Konsentrasi Arsitektur Digital akan menjalin kerjasama dengan Technische Universität Darmstadt, supaya di masa mendatang ada lebih banyak kerjasama yang bisa kita bangun,” pungkasnya. (FAS)
DKV SCU Bicara Strategi Komunikasi Visual, Tekankan Pendekatan Etika dalam Proses Kreatif
Menggandeng PT Tiki Jalur Nugraha Ekakurir (JNE Express), Program Studi