Musik adalah bahasa yang universal. Musik dapat menyampaikan isi hati, rasa dan asa seseorang. Musik menyampingkan perbedaan dan dapat menjadi ‘perekat’ untuk mewujudkan harmoni serta rasa kebersamaan.
“Menyadari bahwa Unika Soegijapranata belum memiliki jurusan musik, maka dengan tidak menafikan dunia anak muda yang dilayaninya, Unika memberi fasilitas kepada mahasiswanya untuk bermusik,” tutur panitia penyelenggaraan SoegiJazz dalam rilisnya.
SoegiJazz yang sedianya akan diadakan pada hari Sabtu, 23 Mei 2015 mendatang ini memang diselenggarakan Unika Soegijapranata untuk memberi apresiasi seni, terutama musik jazz.
Dalam Unika SoegiJazz 2015 nanti, berbagai komunitas akan hadir. Dari Jogja akan datang Komunitas Mben Senen, Rekoneko dan Etawa Jazz Club. Dari Salatiga hadir Sekawan and Friends. Konser juga dimeriahkan oleh Komunitas Jazz Ngisoringin Semarang, Baruch Jethrobe Unika dan Quartunes Jakarta.
Puncak acara akan diawali dengan Band Lokal Hero DAC Band, Emeral BEX yang pernah mendapat penghargaan Asia, dan dipungkasi oleh Sierra Soetedjo dan Joeniar Arif.
Jazz Wakili Semangat Kampus
Musik Jazz adalah salah satu aliran musik yang mudah beradaptasi dengan berbagai aliran musik termasuk musik tradisional yang beragam dan tersebar di seluruh Indonesia.
“Jazz dilipilih karena mewakili semangat kampus ini. Dalam bermain musik jazz, para pemegang alat bisa leluasa melakukan improvisasi atas pemainan individunya namun tetap harmonis dengan keseluruhan pemain,” tutur Benny Danang Setianto dalam jumpa pers yang diselenggarakan pada hari Jumat (8/5).
Dalam kesempatan tersebut, rektor Unika Soegijapranata, Budi Widianarko juga menuturkan bahwa dengan menyelenggarakan perhelatan ini Unika Soegijapranata ingin turut berperan dalam melestarikan kekayaan budaya Indonesia terutama di bidang musik, dengan menyelenggarakan pagelaran dan festival musik jazz yang memadukan musik etnik Indonesia dan musik jazz.
“Kota Semarang kadang dinilai tak berseni atau kurang berbudaya, dalam konteks budaya yang tangible, padahal banyak artis besar muncul dari Semarang. Maka penyelenggaraan event ini juga merupakan sebentuk tanggung jawab sosial universitas untuk melestarikan kekayaan budaya Indonesia,” tutur rektor sekaligus dosen di Fakultas Teknologi Pertanian dan Program Magister Lingkungan Perkotaan ini.
Maka selain mengadakan konser, Unika juga membuka klinik musik. Bass Clinic akan dipandu oleh Indonesia Bass Family, transfer ilmu untuk alat musik drum akan dibawakan oleh Komunitas Drum Semarang, dan guitar clinic akan dikelasi Komunitas Gitar Semarang. Dengan demikian pengunjuk tak saja memanjakan telinga dengan sajian musik, tapi berkesempatan perdalam ilmu dengan bergabung pada klinik yang ada.
Panitia juga berharap penyelenggaraan pagelaran musik ini diharapkan akan menjadi agenda musik tahunan persembahan Unika Soegijapranata yang memiliki ciri khas tersendiri. (TeoDomina)