Fakultas Psikologi meluncurkan layanan baru yang bernama “Sahabat Psikologi”. Sarana ini dinamai sahabat psikologi dengan tujuan agar bisa menemani mahasiswa-mahasiswa dalam menjalani studinya.
“Harapannya ‘Sahabat Psikologi’ membantu para mahasiswa untuk menyelesaikan masalah-masalah yang mereka hadapi, baik itu dalam hal studi, relasi, maupun masalah-masalah lainnya. Tapi soal utang piutang kelihatannya kami nggak bisa bantu,” tutur Kuriakhe Karismawan ketika launching ‘Sahabat Psikologi’ pada hari Jumat (8/5).
Dalam launching ini, ‘Sahabat Psikologi’ juga memberi layanan perdana yaitu seminar yang berjudul “Ketika Nafsu Sudah di Ubun-ubun”. Pembicara dalam seminar ini adalah Xtine Wibhowo yang juga dosen di Fakultas Psikologi Unika Soegijapranata.
Ketika membuka seminarnya, dosen yang lebih gemar menuliskan namanya dengan huruf X ini menuturkan bahwa salah satu kendala mahasiswa dalam menyelesaikan studinya berkaitan dengan dorongan seksual. Dorongan seksual ini sebenarnya merupakan hal yang normal namun berdampak fatal apabila terjadi secara binal.
Seks di Luar Nikah Akar Segala Masalah
“Dalam hal ini (dorongan seksual) yang perlu dipertimbangkan oleh mahasiswa adalah jika terjadi hubungan seks di luar pernikahan. Setidaknya ada tiga hal yang bermasalah apabila ini dilakukan,” tuturnya dengan berapi-api.
Pertama-tama akan merusak fungsi luhur otak. Otak yang awalnya bisa produktif dan menghasilkan karya-karya akan terganggu. Salah satunya adalah neuroepinefrin. “Hormon epinefrin ini sebenarnya memantik ide-ide kreatif. Karena sudah dikendalikan nafsu seksual, kreativitas yang muncul ya malah kreativitas untuk berperilaku menyimpang,” jelasnya.
Yang kedua tentu akan berdampak secara psikis. Paling tidak mereka akan merasa bersalah (guilty feeling), gagal mengendalikan diri dan akan kehilangan rasa percaya diri.
“Yang paling parah sebenarnya adalah akibat pada nilai perkawinan. Efeknya bahkan bisa terjadi tujuh turunan. Karena anak dari anak Anda dan seterusnya akan merasakan dampaknya. Hubungan yang Anda bina dengan pasangan akan rapuh apalagi bila Anda tidak berani membuat standar untuk calon pasangan Anda,” ucapnya.
Dalam seminar ini Xtine pun menyampaikan tips-tips dan teknik-teknik yang bisa dilakukan untuk mengendalikan nafsu yang tak teratur ini.
“Yang baik tentunya adalah pencegahan. Salah satu cara yang efektif adalah dengan sublimasi. Dengan sublimasi energi seksual diubah menjadi energi kesadaran yang lebih tinggi. Salah satu yang sering dilakukan adalah dengan berolah raga,” lanjutnya. (TeoDomina)