Terinspirasi gaya indies di gedung Lawang Sewu yang menjadi ikon Kota Semarang, Tim Mahasiswa Program Studi (Prodi) Arsitektur Unika Soegijapranata berhasil membuat desain arsitektur pasar tradisional yang berhasil menjadi juara nasional dalam ajang Warmadewa Acrhitecture Week 2020, 12 Desember kemarin.
Tim yang digawangi Rafael Adrian, Fionna Miranda, dan Sianne Anggawijaya ini mampu menjadi yang terbaik bersama tim dari dua kampus asal Bandung dan Surabaya. Adapun ajang yang digelar secara daring (dalam jaringan) dari Bali ini diikuti total 32 tim dari seluruh Indonesia.
”Sayembara yang disyaratkan yakni redesain pasar tradisional yang tanggap pandemi Covid-19. Kami yang berasal dari Kota Semarang bebas memilih pasar tradisional yang ada di kota ini. Mengingat Pasar Bulu yang letaknya ada di kawasan landmark Kota Semarang, kami meredesain arsitektur pasar tersebut dengan nama Nyawang Sewu,” kata Rafael saat ditemui, kemarin.
Nama Nyawang Sewu dipilih juga karena Pasar Bulu lokasinya menghadap Lawang Sewu. Rafael menjelaskan gaya indies dipakai karena ingin menyeragamkan bagunan di kawasan Tugu Muda yang menjadi ikon Kota ATLAS.
”Gaya indies ini kami pilih agar masyarakat melihat Kota Semarang memiliki kekhasan bangunan di kawasan yang menjadi ikon kota. Adapun di bagian atas pasar kami desain area terbuka hijau untuk melihat kawasan Tugu Muda dengan desain yang mengedepankan physical distancing,” lanjut Rafael.
Secara umum, desain yang merespon kesehatan dikatakan memang menjadi konsep utama yang harus ditonjolkan dalam kompetisi yang mereka ikuti. Adanya unsur yang mengangkat pariwisata kota disebut menjadi nilai tambah Tim Mahasiswa Arsitektur Unika Soegijapranata meraih prestasi di Warmadewa Acrhitecture Week 2020 ini.
”Di dalam desain yang kami buat, bagian sirkulasi udara kami buat meminimalisir penularan Covid-19. Untuk jalur pembeli kami juga buat satu arah dan mengedepankan jaga jarak. Di beberapa spot juga terdapat beberapa fasilitas cuci tangan. Bahkan, konsep drive thru juga diakomodasi dalam desain pasar ini,” beber Rafael.
Dosen Pembimbing, Gustav Anandhita mengungkapkan Prodi Arsitektur Unika Soegijapranata memang mendorong mahasiswanya untuk berkompetisi sesama rekan hingga ajang di luar kampus. Pihak kampus juga memfasilitasi ruang hingga pedanaan bagi para mahasiswanya untuk mengikuti perlombaan.
Suara Merdeka 18 Desember 2020 hal. 10