Unika Soegijapranata di Kota Semarang, Jawa Tengah belum berencana menggelar pembelajaran tatap muka pada 2021 mendatang. Unika menyatakan PTM bisa digelar apabila obat penangkal corona sudah tersedia.
Rektor Unika Soegijpranata Prof Dr F Ridwan Sanjaya MS IEC mengatakan pihaknya belum berencana menggelar pembelajaran tatap muka. Ia mengumpamakan, ketika para mahasiswanya berkumpul namun pihak kampus tak bisa mengetahui sebelumnya mereka mobilitasnya dari mana saja. Hal ini dikhawatirkan bisa saja menimbulkan penularan corona.
"Misalnya mereka berkumpul jadi satu, terus kita nggak tahu mereka dari mana aja. Mungkin saja ada (mahasiswa) dari daerah yang beresiko. Mungkin juga ada yang baik baik saja karena di rumah terus. Nah ketika ketemu jadi satu, itu kan ada interaksi. Interaksi ini yang bermasalah sering kali bukan dari mahasiswanya karena mereka rata rata kuat. Nah begitu balik ke rumah malah mereka bawa bencana. Reasonnya di belakang itu sih," kata Ridwan didampingi Kepala Humas Unika Yuwono Agus SH, saat berbincang dengan tim KUASAKATACOM, secara daring melalui google meet, Sabtu (19/12/2020) pagi
Ridwan menegaskan, apabila pemerintah belum menemukan dan belum membagikan obat penangkal corona, menurutnya lebih bijaksana semua pihak terkait untuk bersabar dan tetap belajar secara daring. Menurutnya, cara daring yang merupakan mekanisme baru, bila diterapkan secara terus menerus akan membuat semua pihak menjadi terbiasa.
"Ini kita (daring) sudah hampir satu tahun lho dan jauh lebih enak. Dulu harus ke kampus, sekarang udah nggak perlu, di rumah saja malah bisa," ungkapnya. Ia mengakui ada sebagian kecil mahasiswa memang sudah menginginkan terlaksananya pembelajaran tatap muka. Mereka yang menginginkan itu utamanya merasa memiliki stamina atau daya tahan tubuh yang kuat.
"Mereka ini ingin segera ketemu di kampus. Walaupun mungkin antar mahasiswa ini sudah pernah ketemu di kafe atau di mal, tapi bertemu secara lengkap di kampus itu menjadi keinginan mereka, menjadi kerinduan," beber dia.
Meski ada yang menginginkan terlaksananya PTM, Ridwan menyebut sebagian besar mahasiswa malah masih menolak adanya PTM. Rata rata dari mereka menolak pelaksanaan PTM hingga obat penangkal corona telah ditemukan dan dibagikan.
"Yang pengen itu ada, yang nggak pengen itu juga ada. Mereka yang nggak pengen ini menyampaikannya enggak secara blak blakan seperti yang pengen," tandas Ridwan
►https://kuasakata.com/read/berita/24067-unika-soegijapranata-belum-berencana-gelar-ptm-pada-2021