Lagi – lagi Program Studi Ilmu Komunikasi Unika Soegijapranata Semarang mengadakan sebuah diskusi yang bermutu. Hal ini dibuktikan dengan menghadirkan seorang petinggi VOA (Voice of America). Tidak tanggung – tanggung, yang didatangkan progdi ini adalah direkturnya langsung. Diskusi yang bertemakan mengenai "How to Become an Internasional Broadcaster" ini dilaksanakan pada tanggal 18 Mei 2015 bertempat di ruang rapat LPPM Gedung Mikael lantai 4.
Voice of America atau VOA (bahasa Indonesia: Suara Amerika) adalah siaran multimedia (radio, televisi dan internet) milik pemerintah Amerika Serikat, yang menyiarkan beragam program dalam 53 bahasa, sejak tahun 1942. Berpusat di Washington DC, VOA memiliki ratusan koresponden dan jaringan stringer yang tersebar di seluruh dunia. VOA merupakan lembaga yang dibiayai pemerintah Amerika Serikat melalui Broadcasting Board of Governors (Dewan Gubernur Penyiaran). VOA menyiarkan lebih dari 1000 jam program berita, informasi, pendidikan, dan budaya setiap minggu ke lebih dari 100 juta orang di seluruh dunia. Selain itu VOA juga meyebarluaskan misinya lewat jaringan stasiun afiliasi, yakni stasiun lokal tersebar di ribuan kota, sehingga mampu mencapai lebih dari 93 juta pendengar di dunia.
VOA didirikan untuk memenuhi kebutuhan masyarakat akan berita yang tepat, jujur dan bisa diandalkan. Pedoman yang mendasari kegiatan siaran VOA adalah sebuah piagam yang ditandatangani oleh Presiden Gerald Ford dan kemudian disahkan menjadi Undang-Undang pada tanggal 12 Juli 1976.
Diskusi yang dibawakan langsung oleh Frans Padak selaku direktur VOA Indonesia, beliau banyak bicara mengenai apa itu VOA dan bagaimana para mahasiswa untuk dapat bergabung dengan VOA Indonesia itu sendiri. Selain soal dasar – dasar jurnalisme penyiaran dan peluang karir sebagai Internasional Broadcaster dan juga tentang menginformasikan VOA Broadcasting Fellowship. (Molly)