Tim mahasiswa program studi (Prodi) Teknik Sipil Fakultas Teknik Unika Soegijapranata berhasil meraih juara III untuk Building Analysis Category dalam kompetisi nasional Building Information Modeling (BIM) WIKA Awards 2021.
Kompetisi BIM WIKA Awards 2021 tersebut diikuti peserta kurang lebih 150 tim mahasiswa teknik dari perguruan tinggi dalam dan luar negeri.
Tim mahasiswa Teknik Sipil Unika terdiri dari Atanasius Agri Permadi Putra, Kwee Caroline Kuo Djaya dan Aditia Cahya Purnama Putra. Mereka berhasil meraih juara III usai melewati beberapa tahap penyeleksian oleh tim juri.
"Kami bersyukur terpilih sebagai juara III BIM WIKA Awards 2021, setelah berkompetisi dengan seluruh peserta sebanyak kurang lebih 150 tim peserta," kata perwakilan tim, Atanasius Agri Permadi Putra, Kamis (4/3/2021).
Ia mengatakan, pendaftaran kompetisi dimulai 27 November 2020 lalu dan pelaksanaan tahapan seleksi mulai 7 Desember 2020 hingga 31 Januari 2021. Dalam tahap seleksi, setiap tim diberi data nyata proyek bangunan apartemen sekitar delapan lantai.
"Kami diberi tugas untuk menganalisis kekuatan bangunan itu terhadap gempa, kemudian struktur dan penulangan kolom dan baloknya seperti apa, dengan menggunakan aplikasi yang disebut BIM," tuturnya.
Dalam mengikuti kompetisi tersebut, kata Antanasius, butuh waktu selama delapan minggu. Dimulai dari pembagian tugas kepada masing-masing anggota tim. Kemudian mereview semua dokumen, juga data proyek gedung yang telah diberikan oleh panitia.
Pembagian tugas meliputi analisis struktur dan kegempaan, input dan mencari data kegempaan, dan memodelkan bangunan secara tiga dimensi ke aplikasi BIM. Dari situ, bisa diketahui kebutuhan material yang dibutuhkan untuk membangun bangunan apartemen.
"Kendala yang kami hadapi sebenarnya lebih banyak pada kendala teknis. Karena aplikasi BIM ini termasuk rumit dan berat untuk laptop biasa. Jadi kami mencoba mengatasinya dengan pembagian tugas secara lebih merata kepada seluruh anggota tim dan melengkapi kekurangan dari setiap anggota tim," sambungnya.
Setelah selesai, hasil analisis dikirim dalam bentuk file sekaligus juga video pemodelan secara tiga dimensi proyek pembangunan gedung seperti yang diberikan oleh panitia. Hasilnya, tim Unika lolos ke babak grand final.
"Di tahap grand final, kami juga harus membuat video lanjutan pembuatan proyek dari awal hingga akhir sekaligus membuat video presentasi. Dan akhirnya kami diumumkan sebagai juara III," pungkasnya.
Dosen pembimbing tim mahasiswa Teknik Sipil Unika, Hermawan menjelaskan tentang BIM yang memberi insight baru bagi para mahasiswa khususnya teknik sipil yang berhubungan dengan IT.
Dikatakannya, building analysis sebenarnya banyak berbicara mengenai perilaku dari struktur yang sebetulnya bisa dimodelkan dan memberikan sebuah gambaran riilnya terkait sebuah bangunan.
"BIM ini adalah sebuah ilmu baru yang cukup memberikan tantangan dan sangat banyak membantu dalam praktek teknik sipil. seperti pembangunan gedung, jalan, jembatan atau yang lainnya, baik dari sisi konstruksi, biaya, waktu, serta mampu juga mengintegrasikan bagaimana pasca konstruksi diselesaikan untuk maintain. Bahkan sampai pada masalah penghematan energi khususnya untuk gedung," katanya.
BIM WIKA sudah diikuti oleh tim mahasiswa Prodi Teknik Sipil Unika sebanyak dua kali, pada 2020 dan 2021 ini. Pada 2020 lalu, tim mahasiswa Unika juga meraih juara III.
Hermawan menambahkan, pihaknya sengaja memperkenalkan BIM kepada mahasiswa karena aplikasi tersebut memang harus diakomodasi sebagai pemenuhan muatan di masa depan.
"Profesi sipil dulu itu kan sebagai konsultan perencana, atau konsultan pengawas misalnya, tetapi saat ini ternyata ada profesi baru dan ini menjadi sebuah profesi yang menantang karena effortnya sangat luar biasa tapi mampu memberikan value bagi proyek konstruksi apa pun juga," pungkasnya.
