Dua orang mahasiswa Prodi Manajemen Konsentrasi Pemasaran Fakultas Ekonomi dan Bisnis Unika Soegijapranata, yaitu Fadhil Satrio dan Ivan Karel beberapa waktu lalu mengikuti kompetisi SEASAC 2021 yang untuk tahun ini sudah diselenggarakan untuk yang kedua kalinya.
SEASAC yang merupakan kepanjangan dari South East Asian Sales Competition adalah proyek peningkatan kapasitas untuk pendidikan tinggi di kawasan Asia Tenggara, yang bertujuan untuk meningkatkan kemampuan Perguruan Tinggi Asia Tenggara dalam mendidik dan menyediakan tenaga penjual yang profesional, khususnya di bidang Business-to-Business (B2B).
Dan SEASAC didanai oleh Erasmus +, Uni Eropa dan konsorsium 12 institusi dari Eropa, Indonesia, Thailand dan Southeast Asian Ministers of Education Organization Regional Open Learning Center (SEAMOLEC).
Dalam kompetisi SEASAC 2021 ini, dua wakil mahasiswa Unika mencoba berkompetisi dengan peserta lain yang secara keseluruhan diikuti oleh lebih dari 100 peserta yang berasal dari berbagai negara di Asia Tenggara maupun Eropa. Seperti yang dipaparkan oleh Fadhil Satrio.
“Pelaksanaan kompetisi SEASAC 2021 ini dilaksanakan selama tiga hari, mulai tanggal 3 hingga 5 Maret 2021. Sedangkan penyelenggaranya untuk tahun ini dilakukan oleh Universitas Parahyangan Bandung secara online,” jelas Fadhil.
Kami yang diutus untuk mewakili Unika Soegijapranata dalam kompetisi tersebut mencoba memberikan yang terbaik, namun untuk sementara ini kami masih belum bisa memenuhi harapan untuk target yang ingin dicapai yaitu masuk ke semi final, lanjutnya.
Meski demikian dengan jumlah peserta yang berasal dari beberapa negara, telah menjadi challenge bagi kami dan menambah kompetensi serta relasi yang kami dapatkan dengan mengikuti kompetisi SEASAC 2021 ini.
Sedang Ivan Karel yang juga sempat dihubungi, juga membagikan pengalamannya selama mengikuti SEASAC 2021.
“Melalui kompetisi ini saya belajar sangat banyak, dan yang paling berkesan bagi saya adalah mendapatkan insight dan juga benchmarking bagaimana standar kompetisi rekan-rekan kita yang berasal dari luar negeri, serta kemampuan mereka dan juga pembicara-pembicara internasional yang tentunya sangat menarik,” papar Ivan.
Dalam persiapan lomba baik yang dilakukan di Unika sendiri maupun dari panitia penyelenggara, mereka memberikan kepada kami bekal keterampilan public speaking, kepercayaan diri, menjual yang baik, termasuk tentang product knowledge dari produk yang akan kami tawarkan dalam kompetisi ini. Dan hal positif lainnya, saya merasakan ada peningkatan dalam diri saya setelah mengikuti kompetisi ini.
“Harapannya untuk kompetisi berikutnya, apa pun bentuk kompetisi itu, apabila masih diberi kesempatan saya akan gunakan kesempatan itu sebaik mungkin dan persiapkan lebih baik lagi,” ujarnya.
Sementara dosen pendamping yang terlibat dalam SEASAC 2021 ini yaitu Dr MY Dwi Hayu Agustini MBA dan Shresta Purnamasari SE MSc saat ditemui juga membagikan pengalamannya selama mendampingi sekaligus menjadi juri dalam SEASAC 2021.
“Dalam penyelenggaraan SEASAC 2021 ini adalah ajang untuk meningkatkan keterampilan sales kepada para mahasiswa yang penyelenggaraannya diinisiasi oleh European Union Erasmus University untuk membantu para mahasiswa khususnya di Asia Tenggara. Dan nantinya akan membantu dalam mengembangkan mata kuliah sales,” jelas Dr Hayu.
Pada tahun ini kita diundang oleh penyelenggara (by invitation) untuk mengikuti lomba. Oleh karena itu kami mengirimkan dua mahasiswa kami dalam kompetisi SEASAC 2021.
Kami pilih mahasiswa dari konsentrasi marketing karena SEASAC adalah kompetisi marketing. Dan kami pilih mahasiswa yang secara akademis maupun penguasaan bahasa Inggrisnya bagus.
“Disamping diminta mengirimkan dua mahasiswa, penyelenggara juga meminta kita mengirimkan dua juri. Selanjutnya kami sertakan dua dosen yaitu Shresta Purnamasari SE MSc dan saya sendiri,” ucapnya.
Kita memang baru pertama kali mengikuti kompetisi ini, jadi belum begitu memahami aturan dan apa saja penilaiannya sehingga kita juga masih meraba-raba dengan persiapan yang bisa kita lakukan pada awal lomba.
Namun setelah saya ikuti sebagai juri dalam kompetisi ini, ada beberapa poin yang menjadi penilaian dalam kompetisi SEASAC yaitu (1) bagaimana kemampuan mereka dalam menggali kebutuhan buyer, (2) mengetahui perusahaan yang menjadi buyer, (3) bagaimana melakukan introduction, (4) penyampaian informasi mengenai produknya, (5) bagaimana mereka menjawab atau memberikan solusi kebutuhan yang dihadapi oleh buyer, (6) bagaimana mereka menangani keberatan-keberatan atau complaint, dan yang terakhir (7) bagaimana mereka bisa membuat closing dengan membuat janji untuk follow up-nya.
“Disamping hal-hal tadi, ada juga penilaian pada kemampuan komunikasi baik verbal maupun non verbal,” tandasnya. (FAS)
DKV SCU Bicara Strategi Komunikasi Visual, Tekankan Pendekatan Etika dalam Proses Kreatif
Menggandeng PT Tiki Jalur Nugraha Ekakurir (JNE Express), Program Studi