International Affairs & Cooperation Office (IACO) Unika Soegijapranata mengadakan acara Let’s Talk 211 dengan mengusung tema "International Student Exchange" secara daring.
Acara Let’s Talk 211 menghadirkan mahasiswa Unika yang pernah menjalani International Student Exchange baik yang saat ini masih menempuh studi maupun yang sudah menyelesaikan studi.
Di antaranya Steven Fernando dan Kidung Pelangi, student exchange program ke Providence University Taiwan pada 2019, Timothy Androsio dan Evelyna Nissi, peserta student exchange lrogram ke CJCU Taiwan pada 2019.
Kemudian FX. Ryo Sandega peserta student exchange program ke Handong Global University Korea Selatan pada 2017 dan Alvin Tjokrohadi peserta student exchange program ke Assumption University Thailand pada 2018.
Kepala IACO Unika Soegijapranata, Heny Hartono mengatakan, acara yang diselenggarakan secara rutin ini, merupakan forum bagi dosen, mahasiswa maupun alumni untuk berbagi pengalaman, ide-ide atau gagasan serta pengalaman.
"Let’s Talk 211 adalah ini pertama kami selenggarakkan dan nantinya akan menjadi salah satu acara rutin yang diselenggarakan oleh IACO," kata Heny, dalam keterangannya, Kamis (11/3/2021).
Peserta Let’s Talk kali ini adalah para mahasiswa aktif dan para calon mahasiswa baru, yang tujuannya adalah untuk memberi informasi, motivasi, dan inspirasi kepada para peserta bahwa Unika membuka kesempatan yang luas bagi mahasiswa untuk mengikuti International Exposure melalui program international exchange atau pertukaran pelajar.
"Dalam acara ini kita dengar sharing pengalaman dari para mahasiswa Unika yang pernah mengikuti student exchange baik yang masih offline maupun yang sudah online serta yang saat ini sudah bekerja. Dan beberapa skema tentang student exchange yang bisa kita fasilitasi," terang Heny.
Ia berharap, dengan mendengar sendiri pengalaman dari yang sudah pernah mengikuti student exchange, para mahasiswa yang belum mengetahui dan ingin mengikuti student exchange dapat lebih terinspirasi dan termotivasi untuk suatu hari mengambil kesempatan mengikuti program tersebut.
Seorang narasumber yang pernah mengikuti program student exchange, Steven Fernando mengatakan, dirinya harus menyiapkan beberapa hal untuk mengikuti program. Di antaranya proposal, pembuatan visa, kemudian penyediaan dana cadangan apabila dana dari pemberi beasiswa belum diterima. Serta pemilihan mata kuliah yang akan dipilih.
"Pengalaman yang kita dapat selama di Taiwan sangat banyak, seperti kita bertemu dengan orang-orang baru dari Eropa, Amerika, Australia, China Mainland, serta dari beberapa negara lain yang memiliki background yang berbeda tapi bertemu di tempat yang sama," katanya.
Selain itu, dirinya juga belajar bahasa Mandarin di kelas Mandarin dan mendapatkan perkuliahan yang menarik. Kemudian juga berkesempatan belajar kebudayaan Taiwan dan budaya lainnya serta sempat mengajar bahasa Inggris di sekolah TK atau di SD di Taiwan selama satu hari.
"Saya mendapat koneksi dan pengetahuan yang luas selama mengikuti program student exchange. Dan yang penting harus bisa menjaga stamina kesehatan karena perbedaan suhu dan lingkungan dengan ketika kita di Indonesia," tutupnya.