International Affairs & Cooperation Office (IACO) Unika Soegijapranata menggelar acara ‘Let’s Talk 211’ dengan mengusung tema ” International Student Exchange” secara daring, pada Senin (8/3) kemarin.
Hadir dalam kesempatan tersebut yakni mahasiswa Unika yang pernah menjalani International Student Exchange baik yang saat ini masih menempuh studi maupun yang sudah menyelesaikan studi. Diantaranya yaitu Steven Fernando (Student Exchange Program ke Providence University, Taiwan, 2019), Kidung Pelangi (Student Exchange Program ke Providence University, Taiwan, 2019), Timothy Androsio (Student Exchange Program ke CJCU Taiwan, 2019), Evelyna Nissi (Student Exchange Program ke CJCU Taiwan, 2019), FX. Ryo Sandega (Student Exchange Program ke Handong Global University, South Korea, 2017), Alvin Tjokrohadi (Student Exchange Program ke Assumption University, Thailand, 2018).
Kepala IACO Unika Soegijapranata Dr Heny Hartono SS MPd acara tersebut merupakan forum bagi dosen, mahasiswa maupun alumni untuk berbagi pengalaman, ide-ide atau gagasan serta pengalaman.
Target audience untuk Let’s Talk kali ini yaitu para mahasiswa aktif dan para calon mahasiswa baru.
"Tujuannya adalah untuk memberi informasi, motivasi, dan inspirasi kepada para audience bahwa Unika Soegijapranata membuka kesempatan yang luas bagi mahasiswa untuk mendapatkan International Exposure melalui Program International Exchange," kata Dr Henny, saat dikonfirmasi, pada Kamis (11/3) pagi.
Dalam acara tersebut, masing masing peserta saling mendengarkan sharing pengalaman dari para mahasiswa Unika yang pernah mengikuti Student Exchange baik yang masih offline maupun yang sudah online serta yang saat ini sudah bekerja. Dengan adanya sharing pengalaman dari teman-teman yang sudah pernah mengikuti Student Exchange, para mahasiswa yang belum mengetahui dan ingin mengikuti Student Exchange dapat lebih terinspirasi dan termotivasi untuk satu hari mengambil kesempatan mengikuti kegiatan semacam ini. Seperti sharing pengalaman yang dipaparkan oleh salah satu narasumber yaitu oleh Steven Fernando ketika mengikuti Student Exchange di Providence University Taiwan.
“Saya mengikuti Student Exchange setelah menjadi candidate dalam acara Flash atau seleksi student of the year yang diadakan di Fakultas Bahasa dan Seni. Dan bersama dua teman saya terpilih dalam Student Exchange di Providence University Taiwan. Kemudian selanjutnya saya harus menyiapkan beberapa hal, seperti proposal, pembuatan visa, kemudian penyediaan dana cadangan apabila dana dari pemberi beasiswa belum kita terima, serta pemilihan mata kuliah yang akan kita pilih di Providence University,” papar Steven.
Steven menuturkan, selama berada di Taiwan, dia mendapatkan sangat banyak pengalaman, seperti bertemu dengan orang-orang baru dari Eropa, Amerika, Australia, China Mainland, serta dari beberapa negara lain yang memiliki background yang berbeda tapi bertemu di tempat yang sama.
"Kita juga belajar bahasa Mandarin di kelas Mandarin dan mendapatkan perkuliahan yang menarik. Kemudian kita juga berkesempatan belajar kebudayaan Taiwan dan budaya lainnya serta sempat mengajar bahasa Inggris di sekolah TK atau di SD di Taiwan selama satu hari," jelasnya
Hal lain yakni peserta bisa mengeksplorasi negara Taiwan karena wilayah negara Taiwan hampir sama luasnya dengan provinsi Jawa Tengah, sehingga bisa berkunjung dengan melalui jalan darat melalui kereta api atau bus.
"Kami juga harus bisa mengatur keuangan kami, agar tidak terlalu boros dalam penggunaan uang dan dapat mencukupi kebutuhan kami selama di Taiwan. Selain itu kami mendapat koneksi dan pengetahuan yang luas selama di sana, dan yang penting harus bisa menjaga stamina kesehatan karena perbedaan suhu dan lingkungan dengan ketika kita di Indonesia, pungkas dia.