Fakultas Hukum dan Komunikasi (FHK) Unika Soegijapranata Semarang menggelar webinar tentang politik Hukum Indonesia bertemakan “Pelarangan senjata Nuklir di Indonesia”.
Dekan FHK Unika Dr Marcella Elwina Simanjuntak SH CN saat membuka acara menyatakan webinar penting sebagai petunjuk dan arah kebijakan Indonesia menyangkut pelarangan nuklir di dunia, termasuk di Indonesia. Tampil sebagai narasumber Kabid Interham-Babinkum TNI Kolonel Laut (KH) Wensuslaus Kapo, Rolliansyah Soemirat (Direktur Keamanan Internasional dan Perlucutan Senjata Kemenlu RI), Drs Muhadi MA (Dosen FISIP-HI UGM), Dr Trihoni Nalesti Dewi SH M.Hum (Dosen FHK Unika Soegijapranata) dan Adhiningtyas S Djatmiko SH LLM (ICRC),
Sejumlah poin dihasilkan melalui seminar ini di antaranya Indonesia tetap perlu terus menyuarakan ke seluruh dunia dan di dalam negeri terkait pelarangan penggunaan senjata nuklir, pengembangan dan pemanfaatannya untuk perang. Bahkan Indonesia termasuk satu dari 50 negara dunia yang paling awal ikut menandatangani traktat non profilerasi nuklir, padahal Indonesia tidak memiliki senjata nuklir.
Poin lain seminar juga perlunya negara-negara ASEAN tetap menjaga kawasan ini senantiaa bebas dari senjata nuklir seperti selama ini terjadi sehingga kondisi aman dan damai selalu tercipta.
Selain itu webinar juga menyampaikan banyaknya negara di dunia yang masih memiliki senjata nuklir generasi baru yang daya ledaknya jauh lebih dashyat dibandingkan 2 bom nuklir yang pernah diledakkan di Hiroshima dan Nagasaki tahun 1945 lalu yang membawa bencana kemanusiaan luar biasa. Juga menyampaikan gambaran bencana akibat nuklir di Chernobil, Fukushima dan tempat lain di dunia.
