Sebuah kegiatan workshop teknis telah diselenggarakan oleh lembaga penelitian dan pengabdian masyarakat atau LPPM Unika Soegijapranata dengan tema meng-update research profile di dunia maya.
Workshop tersebut diselenggarakan secara online di ruang virtual Unika pada hari Jumat (4/6) dan diikuti oleh para pengajar atau dosen Unika Soegijapranata.
Dalam pesan sambutannya, Ketua LPPM Unika Soegijapranata Dr Berta Bekti Retnawati kembali mendorong kepada para pengajar atau dosen di Unika Soegijapranata supaya tidak lupa meng-update research profile.
“Semua pendanaan yang bersumber dari berbagai kementerian di dalam negeri, semua mendasarkan pada data yang bersumber pada research profile yang kita update. Oleh karenanya menjadi tugas kita bersama, bagaimana kita meng-update atau bagaimana kita selalu setiap saat melihat rapor kita yang berisi publikasi, hasil riset, property rights, jumlah sitasi dan sebagainya. Semua itu menunjukkan rekognisi kita sebagai dosen dan sebagai perguruan tinggi,” urainya.
Namun demikian kami juga menyadari bahwa banyak sekali kegiatan Tri Dharma yang harus dikerjakan oleh para dosen setiap hari, tetapi tugas meng-update data itu adalah merupakan tugas yang harus kita lakukan.
Oleh karena itu acara pada hari ini adalah bertujuan sebagai perhatian kita bersama atau aware bersama untuk mencatat apapun hasil pencapaian kita, yang hal tersebut dapat kita lihat melalui SINTA dan Simlitabmas, ungkapnya.
Sebagai narasumber pertama yang memberikan materi dalam workshop teknis, YB Dwi Setianto ST MCs mengemukakan bahwa ternyata belakangan ini baik pemerintah maupun lembaga lainnya tidak mau repot-repot mengumpulkan kertas, tetapi mereka lebih memilih untuk mencari informasi melalui internet.
Dengan demikian apabila kita tidak selalu meng-update research profile kita, hal tersebut akan berpengaruh pada penyeleksian administratif saat kita mengajukan proposal kepada pemerintah maupun lembaga lainnya.
” Di simlitabmas profile sering digunakan untuk mencari jejak peneliti. Di dalamnya terdapat identitas, SINTA serta penelitian dan pengabdian, yang semuanya diambil dari PDDIKTI. Sedangkan untuk artikel jurnal, HKI, prosiding, buku, karya monumental dan naskah akademik, diupdate sendiri oleh para peneliti atau dosen,” paparnya.
Awal pengisian update profile adalah masuk ke alamat simlitabmas.ristekbrin.go.id. Sedangkan langkah selanjutnya adalah login terlebih dahulu, baru berikutnya para dosen bisa melengkapi isian yang ada di dalam menu Simlitabmas dengan mengikuti tutorial yang nanti akan diberikan saat mempraktikkan cara update research profile, sambungnya.
Yang perlu diketahui bahwa untuk pengajuan sebagai tugas sebagai ketua syaratnya adalah harus memiliki dua artikel yang terindeks atau boleh disubstitusi dengan paten atau dengan jurnal nasional terindeks SINTA 1atau 2.
Sedang narasumber kedua yaitu Rikarda Ratih Saptaastuti SSos M I Kom yang menyampaikan tentang Update Publon ID dan Garuda ID di Profile Author SINTA menyampaikan tentang peluncuran SINTA versi 3.0.
” Berdasarkan surat ristekdikti nomor B/38/E5.2/KI.02.00/2021 dalam rangka peluncuran Science and Technology Index (SINTA) versi 3.0, maka para dosen selaku peneliti diwajibkan untuk melakukan pemutakhiran profil author pada menu “Update Profile” dengan mengisi Publon ID dan Garuda ID serta melakukan sinkronisasi dokumen,” jelas Ratih.
Yang perlu di ketahui bahwa kenaikan skor pada SINTA diperhitungkan melalui tiga tahun publikasi terakhir, jadi ketika tiga tahun tidak ada publikasi atau tambahan artikel jurnal maka skor peneliti akan turun.
Maka perlu juga diketahui bahwa sinkronisasi juga sangat penting untuk menyesuaikan data dalam update terbaru SINTA juga untuk memudahkan akses SINTA 3.0.
Selanjutnya manfaat lainnya adalah pemutakhiran data author di SINTA akan membantu menjadi portofolio. Sementara portofolio tersebut dapat digunakan ristekdikti dan memudahkan author mengikuti berbagai program.
Hal lain dengan melalui SINTA akan memberikan kemudahan untuk mengukur prestasi IPTEK dari setiap akademisi yaitu dosen selaku peneliti. Juga melalui SINTA akan memberikan kemudahan untuk melakukan pengecekan produktivitas dan perkembangan penelitian.
“Meng-update data Google Scholar juga penting karena biasanya jarang sekali untuk meng-update padahal mempunyai profile Google Scholar dan sudah banyak artikel atau buku yang sudah dihasilkan dan terindeks di Google Scholar,” tuturnya.
Karena memang biasanya para dosen yang sudah mengisi di repository Unika yang otomatis terindeks di Google Scholar, namun semua yang terindeks di Google Scholar tidak otomatis meng-sinkronisasi ke profil para dosen, maka mau tidak mau para dosen harus menarik data atau menambahkan publikasi di area profile Google Scholar masing-masing, tutupnya. (FAS)
DKV SCU Bicara Strategi Komunikasi Visual, Tekankan Pendekatan Etika dalam Proses Kreatif
Menggandeng PT Tiki Jalur Nugraha Ekakurir (JNE Express), Program Studi