Lembaga penelitian dan Pengabdian Masyarakat (LPPM) Unika Soegijapranata Semarang menggelar diseminasi pendanaan hibah, secara daring, pada Jumat (30/7). Dalam acara itu, LPPM mempresentasikan 6 penelitian dosen muda, 3 penelitian pusat studi, 1 penelitian payung dan 6 pengabdian masyarakat DPL Pandemika.
Kepala LPPM Unika Soegijapranata Dr Berta Bekti Retnawati menjelaskan Pendanaan hibah LPPM Unika Soegijapranata adalah yang pertama dilakukan di Unika.
“Selama saya di LPPM Unika, baru saat ini kita mendanai 16 skim penelitian dan pengabdian. Hal tersebut kita lakukan karena senyatanya roh LPPM memang mengurusi tentang penelitian dan pengabdian, kemudian karena keterbatasan pendanaan di fakultas maupun prodi maka kita mencoba mengadakan kompetisi di level universitas dan puji Tuhan program kerja itu disetujui oleh pimpinan sehingga mulai tahun kemarin kita memberikan hibah pendanaan di tingkat universitas,” papar Dr Berta.
Jika dilihat dari besaran dana hibah, kata dia, memang tidak terlalu besar. namun hal tersebut menjadi upaya bersama untuk menggeliatkan penelitian dan pengabdian di Unika Soegijapranata. Selain itu ternyata antusiasme peserta juga sangat tinggi tetapi tidak semua bisa didanai, sehingga hanya dipilih 16 skim penelitian dan pengabdian yang didiseminasikan.
Harapannya, kata dia, di tahun mendatang akan semakin besar alokasi dana hibah yang bisa dipersiapkan. Tujuannya, tidak lain semangatnya adalah agar dua dharma perguruan tinggi yang ada di LPPM ini semakin meningkat dan semakin menggairahkan atmosfir penelitian dan pengabdian yang ada.
Sementara Wakil Rektor I Bidang Akademik Unika Soegijapranata Dra Cecilia Titiek Murniati MA PhD menyampaikan apresiasinya atas upaya yang dilakukan oleh tim LPPM Unika dalam mendorong peningkatan dua dharma di perguruan tinggi, yakni penelitian dan pengabdian masyarakat. “Saya apresiasi tim LPPM Unika atas semua usaha dan program yang sudah dilaksanakan termasuk desiminasi hari ini. Mungkin hal ini bisa ditingkatkan dengan adanya monev internal,” ucap Cecilia.
Kegiatan ini, lanjutnya, bisa dikatakan lebih menitikberatkan pada membangun rekam jejak bagi para dosen, namun rekam jejak yang bukan hanya pada laporan penelitian tetapi juga pada output atau luaran.
"Karena setiap tahun universitas itu harus mengisi kinerja penelitian, kinerja pengabdian masyarakat, kinerja inovasi dan tahun ini ditambah kinerja MBKM dan program SPADA. Itu semua katanya berpengaruh pada pemeringkatan universitas, dan dalam hal pemeringkatan ini yang bergerak harus kita semua secara bersama-sama," imbuhnya.
Tentu saja, kata dia, universitas akan bersemangat dalam hal penyediaan fasilitas dan pendanaan yang lebih besar apabila ternyata dari pendanaan yang sudah diberikan sebelumnya dapat memberikan dampak yang sangat positif.
"apalagi para dosen muda semakin banyak membawa proposalnya ke pendanaan Kemendikbud, Dikti, LPDP atau skema-skema yang lain dari luar negeri," tandas dia.