Provinsi Jawa Tengah hanya menyisakan dua daerah yakni Purworejo dan Magelang yang berstatus Pemberlakukan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM) level 4.
Selain dua daerah tersebut, sudah turun level menjadi 3 dan 2. Artinya, pembelajaran tatap muka (PTM) terbatas selain di dua daerah tersebut diperbolehkan.
Turunnya level PPKM ini disambut suka cita perguruan tinggi.
Pimpinan kampus merencanakan memulai PTM dalam waktu dekat ini.
Rencananya, Universitas Katolik (Unika) Soegijapranata Semarang akan melaksanakan uji coba terlebih dahulu pada Oktober 2021 hingga akhir tahun.
Baru pada awal 2022 pembelajaran tatap muka atau full akan dilaksanakan, itu pun dengan melihat situasi dan kondisi.
Sementara, Universitas Wahid Hasyim (Unwahas) Semarang akan memulai PTM pada Oktober atau November 2021.
Pihak kampus tengah mempersiapkan segala hal yang dibutuhkan terlebih dahulu.
Sedangkan Universitas PGRI Semarang (UPGRIS) dan Universitas Sebelas Maret atau UNS akan memulai perkuliahan pada pekan depan.
Berdasarkan rapat pimpinan kampus, proses pembelajaran jarak jauh di Universitas Semarang (USM) akan berlanjut hingga akhir tahun ini.
Dengan sejumlah pertimbangan, PTM akan dimulai pada awal 2022.
Rektor Unika Soegijapranata, Ferdinand Hindiarto menyatakan, pada Oktober 2021 pihaknya akan mempersiapkan diri dengan melaksanakan uji coba atau simulasi terlebih dahulu.
"Kami mempersiapkan diri dari segi fasilitas dan sebagainya untuk memulai pembelajaran offline (PTM). Intinya kami patuh pada kebijakan pemerintah," kata Ferdinand, Jumat (3/9/2021).
Menurutnya, bangku perkuliahan tidak seperti sekolah dasar atau menengah yang mana siswanya terzonasi.
Sedangkan di perguruan tinggi, peserta didik berasal dari sejumlah daerah, bahkan dari luar Jawa dan luar negeri.
"Kami akan simulasikan terlebih dahulu terkait kapasitas dan sebagainya. Baru pada Januari 2022 melaksanakan pembelajaran offline penuh. Itu pun melihat situasi makro dan kebijakan pemerintah," jelasnya.
Sementara, Wakil Rektor 1 Unwahas, Andi Purwono menyatakan, kampusnya sudah mempersiapkan diri pada semester genap yang lalu, hingga akhirnya PTM ditunda kembali.
"Saat situasi kasus yang melandai ini, perguruan tinggi didorong melakukan PTM. Universitas sudah rapat mempersiapkan, pada intinya menginstruksikan fakultas dan program studi untuk merancang jadwal bagaimana PTM dilaksanakan sesuai protokol kesehatan," kata Andi.
Pihaknya menargetkan pada Oktober atau November PTM sudah bisa dilaksanakan di universitas berbasis agama Islam ini.
Sedangkan Rektor UPGRIS, Muhdi menegaskan akan memulai PTM pada pekan depan.
"Tanggal 6 September besok kami melaksanakan PTM terbatas. Khususnya untuk mahasiswa semester 3 dan 5 terlebih dulu. Untuk mahasiswa semester 1 saat ini tengah melaksanakan proses orientasi. Sedangkan untuk mahasiswa semester 7 tengah praktik keguruan di sekolah sehingga ada sebagian masih daring," terangnya.
Perkuliahan secara tatap muka pada pekan depan juga akan dilaksanakan pada pekan depan.
Rektor UNS, Prof Jamal Wiwoho menuturkan, lantaran Solo sudah turun level dari 4 ke 3 dan ada SE dari Wali Kota Solo, pihaknya akan memulai PTM setidaknya pada Senin pekan depan.
"UNS telah menyusun jadwal perkuliahan perfakultas. Dalam satu hari hanya ada 3-4 fakultas yang diperbolehkan menggelar PTM. Itu pun fakultas yang lokasinya berjauhan satu sama lain," kata Prof Jamal dalam keterangan tertulis.
PTM diprioritaskan untuk angkatan baru atau semester 1.
Mahasiswa lama juga diperbolehkan berkegiatan di kampus, semisal menggunakan laboratorium, ujian skripsi dan sebagainya, namun dengan tetap menerapkan protokol kesehatan.
Sementara, USM tidak akan melaksanakan PTM pada tahun ini.
Pihak kampus memutuskan perkuliahan offline akan dimulai pada 2022.
"Sudah dibahas pada rapat, USM tetap kuliah online sampai akhir 2021. Hal itu dengan banyak pertimbangan, seperti banyak mahasiswa yang belum divaksin," kata Rektor USM, Andy Kridasusila.
Selain itu, kata dia, jika PTM diselenggarakan, dikhawatirkan memunculkan potensi kerumunan saat sebelum masuk ruang perkuliahan ataupun setelah selesai perkuliahan.
"Kami tetap mencermati perkembangan data kasus covid," imbuhnya.