Kecelakaan lalu lintas sudah menjadi salah satu aspek terkemuka di dunia.
Korbannya paling tinggi generasi muda yang akhirnya mempengaruhi produktivitas individu terhadap bangsa.
Djoko Setijowarno, Akademisi Prodi Teknik Sipil Unika Soegijapranata dan Ketua Bidang Advokasi dan Kemasyarakatan MTI Pusat mengatakan menurut data, usia korban yang terlibat kecelakaan lalu lintas tertinggi pada kelompok pelajar, mahasiswa dan pekerja muda, yakni sebesar 56.187 jiwa (43,06 persen).
Lalu pengguna sepeda motor paling sering terlibat kecelakaan lalu lintas, selama tahun 2016-2020 adalah sepeda motor (74,54 persen).
Di Indonesia setiap 1 jam ada 2 sampai 3 orang meninggal akibat kecelakaan lalu lintas.
"Generasi muda adalah aset bangsa yang harus dilindungi. Di negara modern, sumber daya manusia selalu diprioritaskan karena mereka adalah generasi sukses yang akan membuka dan mampu meningkatkan citra bangsa.
Keselamatan harus menjadi kebiasaan dan budaya yang diminta sejak usia dini. Pendidikan dapat bertindak sebagai pembuka hati.
Melalui pendidikan kesadaran, sensitifitas, keperawatan, dan tanggung jawab keselamatan harus dibuat dalam aksi nyata yang dapat dibanggakan," katanya dalam keterangan tertulisnya, Jumat, 24 September 2021.
Melihat prosentase kecelakaan lalu lintas pada kaum muda, Djoko berharap pemerintah harus fokus memperhatikan cara-cara menguranginya di kalangan kelompok usia poduktif ini.
Menurutnya program keselamatan tidak hanya dilakukan pemerintah pusat, namun pemda juga wajib menganggarkan.
Namun tidak banyak pemda yang memprogramkan keselamatan berlalu lintas. Program keselamatan tidak hanya kampanye keselamatan.
"Sekarang ini, Dinas Perhubungan di kabupaten/kota konsentrasi membantu menaikkan PAD melalui aktivitas, parkir, kir dan terminal.
Sesungguhnya, Dinas Perhubungan itu fokus pada program keselamatan dan pelayanan. Keselamatan transportasi untuk semua usia di semua sektor.
Kemudian memberikan pelayanan penyediaan transportasi umum, jalur sepeda dan pejalan kaki yang humanis," ujarnya.
Djoko menambahkan memberikan subsidi angkutan umum, sehingga tarifnya murah dan akan banyak pelajar menggunakan angkutan umum adalah bagian program keselamatan.
Artinya, pelajar didorong menggunakan angkutan umum dan meninggalkan sepeda motor ke sekolah.