Strategi agar Pengembangan Produk Pangan Sukses

Kamis (25/6) sebagai bagian dari rangkaian Dies Natalis Fakultas Teknologi Pertanian (FTP) Universitas Katolik Soegijapranata ke-20, diselenggarakanlah one day workshop yang bertajuk “Product Development and the Success of a New Product”.
“Dalam workshop ini peserta diajarkan untuk memiliki strategi pengembangan produk agar bisa bertahan di pasar dan omzetnya terus meningkat,” tutur Kartika Puspa Dwiyana, ketua penyelenggara workshop ini.
Dosen yang juga kepala UPT International Office ini kemudian juga membocorkan beberapa strategi yang dapat digunakan, “Sebenarnya ada banyak strategi yang bisa dipakai para praktisi. Misalnya, face to face langsung dengan costumer-nya. Strategi semacam ini penting untuk dilakukan agar produsen tahu apa yang diinginkan pasar sehingga produknya sukses di pasar.”
Ada dua dosen yang menjadi pembicara dalam workshop kali ini. Pembicara pertama adalah dosen yang baru saja mendapat gelar doktor dari Belanda, yaitu Probo Y. Nugrahedi. “Saat ini pasar terhadap produk pangan telah berubah. DIbanding generasi sebelumnya, tingkat pendidikan mereka lebih baik sehingga permintaan berkembang pula. Selain itu, makin banyak yang lebih memilih makan di luar rumah. Singkatnya, consumer have a power,” demikian salah satu materi yang disampaikan dosen bernama panggilan Probo ini.
Sedangkan dosen kedua lebih banyak membahas strategi apa yang bisa dilakukan. Pembicara kedua ini terasa spesial karena ia merupakan dosen Assumption University, Bangkok Thailand. Salah satu teknik pengembangan produk yang diberikan oleh dosen bernama lengkap Aussama Soontrumarudrungsri ini ialah dengan pendekatan etnografi. “Ternyata bagaimana cara seseorang menikmati ayam goreng bisa berbeda-beda di tiap daerah. Ada yang gemar mencocolkannya pada kecap atau sambal, namun ada yang lebih senang jika dicocolkan pada madu,” tutur pemilik nama panggilan P’Nam ini. (teodomina)