SEMARANG, suaramerdeka .com – Pada tanggal 17 Juni 2015 yang lalu Rektor UNIKA Soegijapranata, Prof Dr Y Budi Widianarko dan Rektor Universitas Calabria (UNICAL) Italia Prof Dr Gino Mirocle Crisci menandatangani naskah kerjasama pendidikan dan ilmiah antara kedua lembaga tersebut. UNICAL adalah salah satu universitas negeri yang berada di region Calabria Italia Selatan.
Kekhasan dari UNICAL adalah keberadaannya dalam satu kampus seluas 200 hektar. Hal ini menempatkan UNICAL satu-satunya universitas di Italia yang berwujud kampus. Sepanjang sejarah kerjasama internasional UNICAL selama ini, UNIKA Soegijapranata adalah perguruan tinggi di Indonesia pertama yang menjadi mitranya.
Fokus kerjasama antara UNICAL dan UNIKA adalah mobilitas (pertukaran) dosen dan mahasiswa. Dosen dari UNIKA akan mendapat kesempatan untuk menjadi visiting scholar di UNICAL dan sebaliknya. Begitu pula mahasiswa kedua universitas itu berpeluang untuk menjadi exchanged student.
Selain mobilitas dosen dan mahasiswa kerjasama tersebut akan diarahkan pada penelitian kolaboratif di sejumlah bidang kajian unggulan kedua universitas, antara lain, psikologi, pangan-nutrisi, arsitektur, teknik sipil, informatika, bisnis, hukum dan komunikasi.
Menurut Budi Widianarko, bagi UNIKA kerjasama dengan UNICAL ini sangat strategis untuk memperkuat basis jaringan universitasnya di Eropa. Faktor kesejarahan dan jaringan perorangan, selama ini kemitraan UNIKA di Eropa lebih terfokus pada universitas-universitas di Negeri Belanda.
Rektor dalam rilis yang dikirim Selasa (23/6) mengharapkan, dengan adanya kerjasama dengan universitas di Italia ini spektrum akademik di UNIKA menjadi lebih multipolar sesuai dengan tuntutan globalisasi saat ini.
Selain itu, UNIKA memang didorong untuk bermitra setara dengan universitas-universitas di negara yang memiliki tradisi pendidikan tinggi yang panjang demi mewujudkan peningkatan mutu dan reputasi ilmiah yang alami.
Ia menegaskan bahwa dalam pandangannya peningkatan mutu serta reputasi pendidikan dan riset perguruan tinggi Indonesia tidak bisa begitu saja “jatuh dari langit” melainkan harus digapai melalui kerja keras yang mengacu pada perkembangan terkini (state of the art) di masing-masing bidang ilmu. Dalam konteks inilah kerjasama UNIKA dengan universitas-universitas di Eropa tidak terelakkan.
sumber : berita.suaramerdeka.com/23 Juni 2015