SEMARANG (KRjogja .com)- Dosen senior Fakultas Ekonomi dan Bisnis (FEG) UGM Yogyakarta T Hani Handoko PhD menyampaikan dosen perguruan tinggi (PT) saat mengajar haruslah bisa “enjoy” atau bisa menikmati aktivitas mengajarnya. Kalau tidak, maka mengajar bisa menjadi beban berat yang berujung pada stress dan stress bisa menjadikan segala sumber penyakit.
Hal itu disampaikan T Hani Handoko di hadapan para dosen Unika Soegijapranata di kampus Bendan Duwur Semarang pada acara Seminar Pedagogi dan Andrologi Inspiratif “The Joy of Learning” yang diselenggarakan Lembaga Pengkajian dan Pengembangan Pendidikan (LPPP) Unika Soegijapranata di kampus setempat.
Selain T Hani Handoko, tampil pula sebagai pembicara Prof Dr Ir Y Budi Widianarko MSc (Rektor Unika) dengan moderator Ferdinand Hindiarto (dosen Fakultas Psikolgi Unika dan mantan Wakil Rektor III Unika).
T Hani handoko juga menyampaikan perlunya pendekatan iman pada aktivitas mengajar para dosen sehingga hasil pengajarannya bisa lebih bermakna bagi sesama dan bagi mahasiswa khususnya. T Hani Handoko menyebutkan kalau dosen menganggap mahasiswa sebagai ‘tamu Tuhan” yang hadir di kelas maka para dosen akan berbuat semaksimal mungkin untuk mengembangkan diri mahasiswa. Juga hubungan antara dosen mahasiswa tentu tidak hubungan transaksi melainkan hubungan interaksi.
“Dosen yang baik bisa memotivasi diri, bisa mengontrol diri sehingga punya engagement yang lebih baik. Beberapa ciri engagement di antaranya dosen selalu bergairah atau antusias datang kerja, tepat waktu datang dan tepat waktu pulang, bangga akan profesinya, bangga pada mahasiswa dan tempat dia bekerja, happy dan menjadikan tempat kerja laksana rumah sendiri” ujar T Hani Handoko, Jumat.
Menurutnya, dosen yang baik harus sampai tataran ‘meaning of life’, harus selalu mengembangkan diri, dan menjadikan kampus sebagai rumah yang harus dibangun bersama. Meski diakuinya, kalau seseorang dosen termasuk kategori dosen yang baik bakalan banyak hambatannya, sering dianggap aneh, kaku dan lain sebagainya oleh lingkungan sekitarnya.
Dua pembicara (Rektor Unika dan T hani handoko) sangat memukau para dosen saat pemaparan materi diskusi. Dengan bahasa yang santai dan penuh canda tawa, namun sangat berbobot, dua pembicara sepertinya "menyihir" para audience dengan sejumlah cerita, motivasi dan strategi mengajar yang baik dan bermanfaat bagi mahasiswa. Ditunjang dengan begitu banyak pengalaman belajar di dalam dan luar negeri serta "jam terbang" yang tinggi menambah bervariasinya paparan keduanya yang diikuti para dosen sampai acara selesai. (Sgi)
Sumber : krjogja.com