Fakultas Bahasa dan Seni Unika Soegijapranata pada hari Sabtu (30/10) telah menyelenggarakan kegiatan Public Lecture, yang untuk tahun ini mengusung tema “Language, Arts and Creativity”.
Seperti yang dijelaskan oleh Ketua penyelenggara Public Lecture Fakultas Bahasa dan Seni Unika Soegijapranata, Dra Wuryani Hartanto MA saat jumpa pers secara online. “Pelaksanaan Public Lecture ini selalu diadakan setiap awal tahun akademik baru dengan tujuan untuk menyambut mahasiswa baru dan membekali mereka dengan wawasan dan orientasi akademik,” ungkapnya.
Kegiatan ini bukan hanya diperuntukkan bagi mahasiswa baru namun juga diwajibkan bagi mahasiswa aktif dari tiga program studi di FBS Unika yaitu Sastra Inggris, Englishpreneurship dan Digital Performing Arts untuk mengikutinya.
“Dalam rangka memperluas wawasan serta meningkatkan potensi mahasiswa utamanya dalam Seni Pertunjukan , kegiatan ini ditunjang oleh dua orang narasumber yaitu Y Yogi Tegar Nugroho, SSn, MA, dosen Fakultas Bahasa dan Seni Prodi DPA Unika yang akan mempresentasikan ‘Stage Management of Performing Arts in the Digital Era’ dan seorang narasumber dari Universitas Sanata Dharma, Yogyakarta, FX Ouda Eda Tena MPd ,Ed.D yang akan membahas tentang ‘Using Digital Drama to Develop Students’Future Skills’,” jelas Wuryani.
Narasumber pertama, Y Yogi Tegar Nugroho , mengulas tentang efek pandemi terhadap kegiatan seni pertunjukan. “Banyak pegiat seni, khususnya seni pertunjukan, kehilangan mata pencaharian. Saat ini, YouTube tidak hanya dimaknai sebagai platform digital, tetapi juga dapat dimaknai sebagai ruang seni pertunjukan di era digital,” terangnya.
Selanjutnya disampaikan bahwa dalam upaya membantu para pegiat seni rupa lokal di Semarang mengelola karya seni yang ditayangkan secara virtual di YouTube live, telah dilakukan penggabungan beberapa digital software seperti OBS dan digital platform, Saweria.
Selain itu, dalam presentasi ini juga dibahas mengenai manajemen produksi bagi pegiat seni rupa, penentuan tempat,ukuran panggung, jenis seni yang akan dsipentaskan serta tema dan format yang akan ditampilkan.
Narasumber kedua, FX Ouda Eda Tena, MPd, Ed.D membahas tentang bagaimana pandemi Covid-19 telah mengubah kegiatan belajar mengajar kelas drama konvensional menjadi metode pembelajaran drama digital atau online.
“Perubahan yang terjadi akibat pandemi covid-19 telah membawa perspektif dan keterampilan baru bagi para guru dan siswa. Pertunjukan drama digital tidak hanya mengembangkan soft skills siswa tetapi juga digital dan future skills mereka,” ungkapnya.
Lebih lanjut dikatakan bahwa keuntungan utama kelas drama tentu saja adalah meningkatkan keterampilan berkomunikasi lisan disamping juga mengembangkan kreativitas pemecahan masalah siswa, kolaborasi, karya mandiri, dan soft skills lain, pungkasnya. (FAS)