Perkembangan teknologi merupakan sesuatu yang tak bisa ditolak keberadaannya karena masuk hampir ke setiap sendi-sendi kehidupan manusia, tetapi manusia semestinta bisa menyikapi pemanfaatan teknologi secara lebih bijak. Artinya, tidak harus selalu tergantung kepada teknologi, tetapi bagaimana bisa bersikap bijak dalam menggunakannya secara tepat.
Hal ini diungkapkan oleh Dr Romo Agustinus Setyo Wibowo SJ dari STF Driyakarya Jakarta di sela-sela Soegijapranata Memorial Lecturer (SML) 2021, pada Sabtu 30 Oktober 2021 di Gedung Albertus Kampus Unika. Acara tersebut digelar untuk mengingatkan kembali nilai-nilai Mgr Soegijpranata sebagai patron kampus kepada pejabat struktural.
“Perkembangan teknologi harus kita ikuti dan kuasai. Tapi juga harus bijaksana dengan teknologi,” kata Romo Setyo.
Bersikap bijak itu kata dia, salah satunya yakni bisa menjaga jarak dengan teknologi. Menurutnya, sekarang ini banyak orang yang menganggap teknologi adalah sekedar alat. Namun jika tidak berhati hati maka mengubah tatanan hidup manusia.
“Lama lama teknologi bisa mengubah segalanya, misalnya mengubah cara pandang seseorang kepada orang lain. Ini yang perlu coba untuk dilihat kembali ke dalam diri masing-masing,” ucapnya.
Menurutnya, tak masalah teknologi mengubah hidup manusia namun dengan tetap memperhatikan batasan batasan.
“Kita memang hidup di zaman teknologi. Kita tetap harus jaga jarak agar hidup kita tak diubah oleh teknologi. Yang saya lihat saat ini ada yang susah karena teknologi. Seperti pembelajaran daring, gurunya susah, muridnya juga susah,” ujar dia.
Menurutnya, di lembaga pendidikan tidak semuanya bisa menggunakan sistem online. Membentuk generasi muda harus ada yang dilakukan secara tatap muka atau perjumpaan.
Rektor Unika Soegijapranata Ferdinandus Hindiarto pun menyampaikan hal yang sama. Menurutnya, perjumpaan tetap perlu dilakukan untuk mengetahui persis respons lawan bicara. Tentu, dalam kondisi seperti sekarang ini, tetap perlu protokol kesehatan yang ketat sesuai anjuran pemerintah.
Ketua Panitia, Rikarda Ratih S mengatakan acara ini rutin digelar tiap tahun terkait proses inisiasi, sosialisasi dan internalisasi nilai-nilai yang digali dari surat gembala dan pidato, serta berbagai pesan tertulis dari Mgr Soegijapranata.
“Jadi apa yang sudah disampaikan Mgr Soegijapranata dikemas ulang dan diambil inti intinya. Dari intisari itu kita ambil dan jadikan tema karya tahunan,” kata Ratih.
Acara ini penting untuk pejabat struktral kata dia, karena mereka motor penggerak utama dan teladan penghayatan nilai nilai Mgr Soegijapranata untuk seluruh warga Unika.
“Dalam hal ini, lebih kepada landasan pelayanan. Pejabat struktural juga pelayan di lingkup masing masing. Mereka akan share internalisasi nilai nilai Mgr Soegijapranata,” jelasnya.
Acara SML tahun ini kata dia, mengusung tema karya Transformation Habits. Melalui teman karya ini, Unika ingin membudayakan segala perubahan perubahan teknologi yang berkembang untuk diselaraskan dengan kehidupan manusia yang semakin harmonis.
►https://semarang.ayoindonesia.com/pendidikan/pr-771583046/soegijapranata-memorial-lecturer-sml-2021-bersikaplah-bijak-memanfaatkan-teknologi