Unika Soegijapranata pada Senin (1/11) telah melepas mahasiswa yang akan menjalani KKN Adaptif Pandemika IV selama satu bulan. Acara pelepasan KKN Pandemika IV ini diselenggarakan secara online melalui ruang virtual Unika Soegijapranata dengan dihadiri oleh Rektor Unika Soegijapranata Dr Ferdinandus Hindiarto SPsi MSi beserta jajaran Rektorat serta Sekretaris Daerah (Sekda) Kota Semarang Ir Iswar Aminuddin MT maupun Ketua P3M Unika Rudi Elyadi SE MM beserta Kepala LPPM Unika dan para dosen DPL maupun para mitra dampingan.
Dalam sambutannya, Dr Ferdinand selaku Rektor Unika Soegijapranata menyampaikan apresiasi dan dukungannya terhadap pelaksanaan KKN Adaptif Pandemika IV di tengah PPKM Pandemi Covid-19 yang masih belum selesai.
“Dengan mengusung tema ‘Kreatifitas Tanpa Batas’ dalam KKN Adaptif Pandemika IV menurut saya sangat tepat, karena dalam situasi seperti sekarang ini biasanya memicu kreatifitas. Dengan segala keterbatasan, biasanya manusia bisa memunculkan kreatifitasnya, dan kita memang ingin mengembangkan kreatifitas teman-teman mahasiswa. Salah satu upaya untuk mewujudkan itu, pihak Rektorat Unika telah menunjuk Wakil Rektor Bidang Riset, Inovasi dan Publikasi,” tutur Dr Ferdinand.
Unika Soegijapranata hingga saat ini masih tetap menyelenggarakan dan memperkuat pelaksanaan kegiatan KKN. Hal tersebut karena Unika memiliki values atau nilai-nilai yang harus dihidupi yaitu ’Talenta pro Patria et Humanitate’ (Bakat harus diberikan kepada Bangsa dan Kemanusiaan), salah satunya adalah dalam bentuk Kuliah Kerja Nyata ini.
Namun tidak itu saja, Saya justru berharap para mahasiswa dapat belajar dari proses KKN ini. “Mungkin kita yang harus banyak belajar dari para mitra dampingan, tentang bagaimana produk-produk industri rumah tangga bisa bertahan, kuat, dan punya resiliensi, sehingga para mahasiswa bisa belajar pula tentang hal tersebut,” lanjut Dr Ferdinand menambahkan.
Hal demikian juga bisa diartikan pula bahwa universitas juga ingin memberikan ‘Kacamata’ supaya para mahasiswa bisa melihat realitas dengan jelas dan terang, yaitu realitas bagaimana masyarakat membangun hidup dan usaha. Demikian pula realitas bagaimana peran pemerintah dan peran universitas untuk memberikan masukan agar pemerintah bisa melakukan langkah tindak lanjut yang tepat, tegasnya.
Sementara Ir Iswar Aminuddin selaku Sekda Kota Semarang yang ditunjuk mewakili Bapak Walikota yang berhalangan hadir saat pelepasan KKN Adaptif Pandemika IV, juga mengungkapkan keoptimisannya terhadap peran masyarakat Kota Semarang yang pasti akan nyengkuyung program-program Pemerintah Kota Semarang dan bersama-sama dengan pemerintah menyelesaikan persoalan-persoalan Kota Semarang yang sangat besar terutama di masa pandemi covid-19.
“Saat ini kita memasuki masa pandemi dengan level 1, tentu hal ini merupakan prestasi seluruh masyarakat Kota Semarang. Terlebih dengan sudah dilaksanakannya KKN Adaptif Pandemika Unika yang besok akan memasuki pelaksanaan yang ke-empat kalinya. Tentu kami ucapkan terima kasih kepada Rektor Unika yang telah bersama-sama dengan Walikota Semarang telah menjalin hubungan komunikasi dan silaturahmi selama ini,” ungkap Ir Iswar Aminuddin.
Walikota Semarang, Wakil Walikota Semarang dan para Kepala UPD siap selalu untuk berkomunikasi dengan pihak Unika termasuk diantaranya dengan Kepala Dinas Koperasi dan UMKM Kota Semarang yang akan memberikan support, seperti halnya Unika juga telah memberikan support kepada Pemerintah kota Semarang, imbuhnya.
Dalam kesempatan tersebut Ketua P3M Unika Rudi Elyadi SE MM juga menginformasikan jumlah mahasiswa dan program kegiatan yang akan dijalani saat diterjunkan di KKN Adaptif Pandemika IV.
“Jumlah peserta KKN Adatif Pandemika berjumlah 350 mahasiswa dari 19 Program Studi dan 8 Fakultas di lingkungan Unika Soegijapranata,” papar Rudy.
Dari jumlah tersebut, para mahasiswa akan kami bagi menjadi 68 kelompok dengan masing-masing kelompok beranggotakan 6 orang mahasiswa dari berbagai program studi.
Sedangkan jumlah mitra dampingan adalah sekitar 47 usaha mikro dan 15 tim penggerak PKK tingkat RT dan RW serta satu sekolah TK. Jumlah wilayah mitra dampingan juga cukup banyak yaitu sejumlah 24 wilayah mitra dampingan.
Adapun dalam pelaksanaannya, KKN Adaptif Pandemika IV ini akan menggunakan dua model yaitu 50% kegiatan mahasiswa secara online, dan 50% kegiatan mahasiswa akan dilakukan secara offline. Dan salah satu program yang akan dilakukan adalah urban farming seperti yang sudah dicetuskan oleh Ibu Wakil Walikota Semarang, pungkasnya. (FAS)