Rektor Universitas Katolik (Unika) Soegijapranata Semarang, Ferdinand Hindiarto menyebutkan, ada dua variabel yang mempengaruhi tingkat kepatuhan pajak. Yakni persepsi masyarakat terhadap pajak dan yang kedua persepsi masyarakat terhadap pemerintah/pemegang otoritas.
Hal tersebut diungkapkan dalam seminar bertema ‘PPN atas Transaksi Digital’ yang digelar secara daring, Rabu (27/10/2021).
Dikatakan, jika masyarakat sudah percaya dengan pemerintah maka akan menjadikan kepatuhan pajak menjadi tinggi meski dengan tarif yang tinggi. “Jika masyarakat sudah percaya, masyarakat akan membayarnya,” tegasnya.
Dalam acara yang disisipi perpanjangan kerja sama antara Kanwil DJP Jateng I dengan Unika Soegijapranata Semarang terkait tax center ini, Ferdinand berharap pihaknya dapat berperan aktif dan mendorong agar persepsi pajak di masyarakat menjadi positif.
“Karena masyarakat sebetulnya sudah merasakan manfaat pajak secara tidak langsung,” bebernya.
Selain bekerja sama dengan Kanwil DJP Jateng I, Unika Soegijapranata juga bekerja sama dengan Ikatan Konsultan Pajak Indonesia (IKPI)
Ketua Umum IKPI, Mochamad Soebakir menambahkan, kegiatan ini sebagai upaya untuk mencerdaskan anak bangsa sesuai dengan tri dharma perguruan tinggi.
“Pajak saat ini sebagai tulang punggung dalam pembiayaan pembangunan, oleh karena itu sangat tepat jika pendidikan pajak dilakukan sejak awal seperti yang dilakukan oleh Unika ini,” paparnya.
Kepala Kanwil DJP Jateng I, Teguh Budiharto menambahkan, sebagai pusat informasi, pendidikan dan pelatihan perpajakan tax center mempunyai peran signifikan dalam meningkatkan kesadaran dan kepedulian masyarakat agar mengerti hak dan kewajiban perpajakannya.
“Dengan melibatkan peran mahasiswa sebagai generasi penerus bangsa yang akan menjadi tumpuan bangsa dalam pembangunan, melalui wadah tax center ini diharapkan akan memupuk jiwa nasionalisme untuk mewujudkan kemandirian bangsa,” jelasnya.
►https://jatengtoday.com/rektor-unika-soegijapranata-jika-masyarakat-percaya-pemerintah-pajak-tinggi-pun-tetap-dibayar-95659