Energi baru dan terbarukan (EBT) terus dikenalkan secara masif kepada masyarakat. Dukungan perguruan tinggi terhadap kampanye energi bersih ini dinilai penting untuk memberi edukasi kepada masyarakat. Kebutuhan akan energi bersih semakin penting di dunia seiring dengan semakin menipisnya energi fosil.
Peran kampus dalam mendorong energi bersih juga menjadi prioritas penting kebijakan Universitas Katolik (Unika) Soegijapranata Semarang. Pemanfaatan EBT yang tengah digencarkan secara masif yakni Pembangkit Listrik Tenaga Surya (PLTS) secara mandiri. Seperti diketahui, Indonesia yang beriklim tropis dikenal memiliki potensi energi surya sangat besar.
“Tim dari dua fakultas di Unika Soegijapranata yaitu Fakultas Teknik dan Ekonomi & Bisnis mendapatkan hibah dari Kemendikbudristek (Kementerian Pendidikan Kebudayaan Riset dan Teknologi) untuk menerapkan panel surya sebagai alat pembangkit listrik mandiri,” kata perwakilan tim dosen Unika, Dr Leonardus Heru Pratomo, melalui pesan tertulis, Selasa (14/12/2021).
Panel surya untuk menghasilkan listrik yang ramah lingkungan dan murah dalam operasional tersebut diaplikasikan di Dusun Deliksari, Kelurahan Sukorejo, Kecamatan Gunung Pati, Semarang.
PLTS dinilai murah dalam operasional karena energinya berasal dari sinar matahari yang didapatkan secara cuma-cuma. Hanya saja, aplikasi komponen panel surya di atap yang membutuhkan biaya cukup banyak.
“Energi listrik yang dihasilkan ini jika dipasang di lokasi yang strategis seperti balai RW maka dapat dimanfaatkan warga untuk berbagai kegiatan. Saat listrik PLN padam, anak-anak usia sekolah dapat memanfaatkan untuk suplai baterai gadget mereka dalam melaksanakan kegiatan belajar secara daring,” terangnya.
Kemudian, untuk anggota PKK, listrik yang gratis dapat dimanfaatkan untuk meningkatkan perekonomian melalui pelatihan kewirausahaan. Dengan begitu, akan memberikan keuntungan lebih baik dan menarik minat warga yang belum terlibat.
“Kapasitas listrik tenaga surya yang dipasang di balai RW 006 sebesar 750Wp dipasang di atap. Sedangkan peralatan yang menggunakan listrik ini antara lain sistem penerangan di dalam dan diluar balai RW, stop kontak yang dapat digunakan sewaktu-waktu serta lampu penerangan jalan umum didepan balai RW,” ucapnya.
Tim dosen dari Unika yang tergabung dalam kegiatan ini yakni Dr Leonardus Heru Pratomo, Prof Slamet Riyadi, Shandy Janifer Matitaputty dan Arifin Wibisomo serta mahasiswa Teknik Elektro Unika Soegijapranata.
“Alasan memiliki di Deliksari RW 006 Desa Sukorejo yakni karena memiliki penghasilan yang kurang. Namun, warganya memiliki semangat kerukunan yang tetap terjalin dalam kehidupan sehari-hari. Serta memiliki semangat guna meningkatkan kesejahteraan serta kesehatan yang sangat baik,” katanya.
Menurutnya, warga sering menggunakan balai RW 006 untuk mendukung kegiatan ekonomi, posyandu, rapat RT atau RW dan kegiatan lainnya. Hal tersebut menandakan semangat kerukunan warga dan meningkatkan kesejahteraan.
► https://jateng.tribunnews.com/2021/12/14/kampanye-energi-bersih-tim-dosen-unika-bangun-pembangkit-listrik-tenaga-surya-di-gunungpati?page=all.