Tersangka kasus ekshibionisme di kawasan Yogyakarta International Airport (YIA) atau Bandara Kulon Progo, Siskaeee alias FCN mengaku memiliki trauma masa lalu. Dosen psikologi Universitas Katolik (Unika) Soegijapranata, Dr Ferdinandus Hindiarto menuturkan, apa yang dialami Siskaeee sebetulnya bisa disembuhkan secara psikologis.
“Kalau dalam psikologi kondisi seperti itu dinamakan deviasi atau penyimpangan. Namun, jangan langsung justifikasi, pasti ada latar belakangnya,” kata dosen yang juga menjabat Rektor Unika saat menyambangi Kantor Tribun Jateng, baru-baru ini.
Seseorang yang memiliki trauma masa lalu membutuhkan kepedulian dari orang lain. Mereka membutuhkan teman curhat (curahan hati), teman yang mendengarkan permasalahan yang dialami.
“Aku mau cerita, tapi temanku tidak ada yang punya waktu. Aku mau cerita tetapi tidak ada yang memperhatikanku, itu salah satu contoh konkret yang terjadi saat ini. Akhirnya dukungan sosial melemah,” jelasnya.
Dengan bercerita kepada orang lain secara intim, kata dia, orang yang mempunyai trauma masa lalu merasa lega. Namun, terkadang tidak ada ruang, tidak ada media untuk melampiaskan permasalahannya tersebut.
“Dukungan sosial juga bisa dimunculkan dengan rasa kepeduliaan. Contohnya menanyakan ‘kok wajahmu elek men?’ (kok wajahmu jelek sekali?). Itu sangat membantu meringankan mereka,” ucap lulusan program doktor dari Universitas Gadjah Mada (UGM) ini.
Ferdi, sapaannya, menambahkan bahwa dukungan sosial saat ini intensitasnya menurun karena orang sibuk sendiri-sendiri. Karena itu, interaksi antar masyarakat harus diperkuat.
Pemerintah juga bisa membantunya dengan menyediakan tempat-tempat seperti ruang publik atau teman. Semakin banyak ruang publik, semakin banyak orang berinteraksi, konflik yang terjadi juga bisa diminimalkan.
“Orang bisa melepaskan tegangan hidupnya, melepaskan tekanan, karena semua orang mengakui semakin hari tidak mudah, tapi ruang untuk melepaskannya berkurang. Aku percaya semakin banyak interaksi, konflik bisa dikurangi. Di tempat terbuka, mereka bisa lari-lari, dolanan, mbengok-mbengok (teriak-teriak),” katanya.
► https://jateng.tribunnews.com/2021/12/16/trauma-masa-lalu-yang-dialami-siskaeee-sebetulnya-bisa-disembuhkan-ini-kata-dosen-psikologi-unika?page=all.