Walikota mengapresiasi pelaksanaan Festival Penelitian Dan Pengabdian Masyarakat (FPPM) Universitas Katolik (Unika) Soegijapranata-Semarang, pada lima desa di kota Ambon yang digelar secara hybird (On site dan Virtual) di ruangan Vlisingen Balai kota Ambon, Selasa (28/12).
Walikota Ambon, Richard Louhenapessy dalam sambutan pada puncak FFPPM Unika Soegijapranata- Semarang mengatakan, identitas jati diri bangsa merupakan salah satu kekuatan dalam bidang pendidikan dan kebudayaan yang harus dilestarikan.
Diakui aktor utama dalam proses globalisasi masa kini adalah negara-negara maju yang berupaya mengekspor nilai-nilai lokal di negaranya untuk disebarkan ke seluruh dunia sebagai nilai-nilai global.
“Hal itu mudah bagi negara maju, karena mereka menguasai arus teknologi informasi dan komunikasi lintas batas negara dan bangsa, sebaliknya pada saat yang sama, negara-negara berkembang seperti Indonesia tidak mampu menyebarkan nilai-nilai lokalnya karena daya saing yang rendah”ujarnya.
Diungkapkan fenomena anak usia sekolah yang senang dengan budaya modern lewat aplikasi media sosial,menjadi kewaspadaan untuk mengangkat dan melestarikan budaya lokal guna memperkuat rasa kecintaan budaya lokal bagi para generasi muda.
Oleh sebab itu Louhenapessy memberikan apresiasi kepada Unika yang menggelar pengabdian masyarakat dalam upaya pelestarian budaya lokal yang menjadi bagian integratif dalam pelajaran muatan lokal pengetahuan tradisional di sekolah dasar di kota Ambon.
“Dengan mengintegrasikan budaya lokal ke dalam pelajaran muatan lokal di sekolah, diharapkan jati diri bangsa dan negeri adat akan tetap lestari dan terjaga serta selalu dikembangkan teruatam generasi muda”ungkap Walikota
Ia menembahkan pembangunan budaya yang berkarakter untuk penguatan jati diri sebagai local wisdom, dapat dijadikan sebagai dasar pijakan dalam penyusunan strategi dalam pelestarian dan pengembangan budaya lokal pada negeri-negeri adat di kota Ambon.
►https://radiodms.com/walikota-ambon-apresiasi-festival-pelestarian-budaya-lokal/
