Ada irisan besar antara tugas kampus dan akademisi dengan media dan wartawan, yakni memperjuangkan kebenaran sehingga keduanya harus bersinergi.
Untuk itu, media terutama arus utama (mainstream) harus mampu memberi kejelasan informasi, agar khalayak mampu memilih respons yang jujur dan benar atas peristiwa yang terjadi.
Pernyataan itu disampaikan Rektor Unika Soegijapranta, Dr Ferdinandus Hindiarto sebagai narasumber dalam “Talk Show 4 Rektor: Refleksi Hari Pers Nasional 2022” yang diselenggarakan Persatuan Wartawan Indonesia (PWI) Provinsi Jawa Tengah di Semarang, Rabu 16 Februari 2022.
“Tugas utama kita adalah memberikan kaca mata kepada mahasiswa dan masyarakat agar melihat realitas dengan terang dan jelas sehingga (mereka) mampu memilih respons yang jujur dan benar,” katanya, dikutip Portalpekalongan.com dari Jateng.antaranews.com, Rabu 16 Februari 2022.
Namun melihat pemberitaan beberapa media yang mengabarkan kasus di Desa Wadas, Purworejo, Hindiarto mengaku bingung karena informasi yang disampaikan berbeda-beda. Kemudian Unika Soegijapranata mengirimkan tim ke Desa Wadas.
Dari tim tersebut ia mendapatkan kebenarannya. “Media-media yang tidak mengabarkan kebenaran atas realitas kemudian saya skip,” kata Hindiarto yang juga psikolog tersebut.
https://www.pojoksemarang.com/peristiwa/amp/pr-2042695879/talkshow-4-rektor-media-dan-kampus-perlu-sinergi-hadirkan-kebenaran-informasi