Universitas Katholik (Unika) Soegijapranata melakukan wisudah sarjana terhadap 344 lulusan Sabtu (19/3). Wisuda kali ini paling lengkap, mulai S1, S2, S3, D3, hingga profesi.
“Hari ini kembali Unika Bersukacita. Wisuda kali ini yang paling lengkap,” kata Rektor Unika Soegijapranata Ferdinandus Hindiarto kepada Jawa Pos Radar Semarang, kemarin.
Adapun rinciannya, dua wisudawan dari program doktoral, 15 wisudawan program magister, satu wisudawan profesi, kemudian 305 wisudawan S1, dan 21 wisudawan diploma. Wisuda kali ini adalah periode I di tahun 2022. “Orang tua wisudawan terbaik juga kami undang, tapi lainnya tetap melalui zoom meeting,” ujarnya.
Menurutnya, ada beberapa keistimewaan dalam wisuda kali ini. Banyak mahasiswa yang merupakan anak dari karyawan dan dosen Unika Soegijapranata. “Ini sangat saya apresiasi. Ada pegawai bagian rumah tangga, anaknya wisuda juga. Kemudian ada juga anak security yang dinas malam. Tentu banyak lainnya yang istimewa, mulai dari anak kembar yang lulus bareng, dan IP-nya sama, jurusannya sama, ya itu warna-warni,” bebernya.
Ferdinandus mengakui, mereka yang diwisuda telah melewati berbagai proses perjuangan dan rintangan selama menempuh pembelajaran. Pihaknya berpesan kepada wisudawan, nantinya harus bisa memiliki keyakinan untuk menghadapi perkembangan zaman.
“Saya hanya memberikan pesan, pertama keyakinan. Karena di dalam diri manusia yang paling utama harus punya keyakinan atau belief. Ketika nanti menghadapi situasi yang tidak pasti, mudah berubah, tentunya juga bisa. Karena kemarin sudah bisa melewatinya,” bebernya.
Pesan kedua, Ferdinandus mengatakan situasi sekarang ini dan ke depan penuh tantangan. Wisudawan juga harus pintar berkolaborasi. “Tadi K, Keyakinan dan ini K, Kolaborasi. Tidak mungkin kalau kita tidak berkolaborasi. Jadi situasi yang sulit bisa dihadapi dengan kolaborasi,” tegasnya.
Menurutnya, pesan kolaborasi tersebut telah dibekalkan kepada wisudawan sejak awal menjadi mahasiswa baru atau semester satu, antar fakultas. Kemudian, pihaknya juga menyampaikan telah membuat program pengembangan kepribadian mahasiswa sejak tahun 2006.
“Itu satu kelompok 10 orang terdiri atas berbagai fakultas. Mereka berkegiatan terus. Sehingga nanti banyak persoalan yang bisa dihadapi, dua K, Keyakinan dan Kolaborasi. Kolaborasi itu kan modalnya jejaring. Jejaring yang pertama yang dimanfaatkan ya harus jejaring alumni,” imbuhnya.
# Jateng Pos Radar Semarang 21 Maret 2022 hal. 8
