Indra Adi Susianto, dekan Fakultas Kedokteran Unika Soegijapranata Semarang mengatakan, orang tua yang menjadi perokok aktif sering kali tidak menyadari bahwa asap rokok dapat dengan mudah terhirup oleh orang sekitar, termasuk anak-anak. Padahal, paparan asap rokok pada anak dapat sangat membahayakan kesehatan.
Asap tembakau mengandung sekitar 4.000 bahan kimia dan lebih dari 50 di antaranya telah dikaitkan dengan kanker. Menghirup asap rokok dapat berdampak buruk, baik sementara maupun dalam jangka panjang. Badan Kesehatan Dunia (WHO) memperkirakan terdapat lebih dari tujuh juta kematian terjadi akibat penyakit yang ditimbulkan oleh asap rokok setiap tahunnya. Sekitar 890.000 kasus kematian tersebut terjadi pada perokok pasif di seluruh dunia.
“Terpaan asap rokok dapat menyebabkan anak lebih mudah sakit dan meningkatkan risiko infeksi paru-paru, seperti pneumonia, bronkitis, dan bronkiolitis. Asap rokok juga bisa menghambat tumbuh kembang anak, terutama berat dan tinggi badan,” kata Indra.
sm28-29.03.2022