TRIBUNJATENG,COM, SEMARANG – Rencana UnikaSoegijapranata untuk membangun green kampus baru Unika di Bukit Semarang Baru (BSB City) akan segera terealisir. Rencana pembangunan green kampus telah disetujui oleh Pemerintah Kota Semarang dan beberapa instansi terkait.
Pembangunan Kampus baru Unika di BSB ini dilakukan demi memberikan pelayanan yang terbaik bagi mahasiswa dan masyarakat. Pada hari Sabtu, 17 Oktober 2015 besok, Kepala Yayasan Sandjojo, Prof. dr. Magdalena Sidhartani Zein, yang mengelola Unika Soegijapranata akan mendandatangani Akta Jual Beli di hadapan Notaris dengan pihak BSB City.
"Rencananya Green Kampus ini akan menjadi Kampus Baru untuk perkuliahan atau pelayanan belajar mengajar akan disebut SCU College (Soegijapranata Catholic University College). GreenKampus SCU College dirancang sedemikian rupa sehingga mahasiswa akan mendapatkan pengalaman pembelajaran yang utuh dengan dukungan suasana dan fasilitas kampus yang berwawasan lingkungan, modern dan mumpuni," Tulis Prof Magdalena dalam keterangan tertulisnya kepada Tribun Jateng.
di Lain sisi, Rektor Unika Soegijapranata Prof. Dr. Y. Budi Widianarko menambahkan, pihak pimpinan Universitas saat ini sedang menyiapkan program studi pararel dengan program studi yang telah mumpuni di Unika dengan sistem pengajaran berbahasa Inggris.
Dengan pengajaran itu diharapkan akan menghasilkan lulusan yang memiliki wawasan global yang setara setidaknya dengan sejawat mereka di negara-negara ASEAN. Selain itu, kecakapan komunikasi menggunakan bahasa internasional utama dan mampu bekerjasama dengan sejawat dari berbagai latar belakang sosial-budaya juga menjadi alasan lain.
"Program studi pararel yang dipersiapkan adalah Teknologi Pangan dengan konsentrasi pada Bisnis & Industri Pangan Internasional, Psikologi dengan konsentrasi Psikologi Bisnis, Manajemen dengan konsentrasi Manajemen Bisnis Internasional, Akuntasi dengan konsentrasi pada Akuntansi untuk Bisnis Internasional dan English Language dengan konsentrasi English for Business and International Relation," imbuh Prof Budi. (*)
Laporan Reporter Tribun Jateng, Rival Almanaf
sumber : jateng.tribunnews.com