SEMARANG, suaramerdeka .com – Bentuk pengabdian masyarakat mahasiswa Unika Soegijapranata dalam bentuk Kuliah Kerja Nyata (KKN) didalamnya termasuk Kuliah Kerja Usaha (KKU) dimana menjalin kerja sama dengan mitra Usaha Mikro Kecil Menengah (UMKM). Wakil Rektor I Bidang Akademik Unika Soegijapranata Dr Ridwan Sanjaya menyatakan, kerja sama ini untuk mendorong meningkatkan inovasi UMKM agar bisa bersaing dalam masa saat ini dan menjelang Masyarakat Ekonomi ASEAN (MEA).
“Inovasi-inovasi yang dilakukan mahasiswa, bisa dilihat di tahun ini semakin banyak. Harapannya tidak berjalan beberapa bulan saja tetapi juga berlanjut nanatinya memberikan dampak positif bagi UMKM dan mitra-mitra kami yang ada di sini,” kata Ridwan di sela-sela Pameran UMKM dan Workshop “Mengembangkan Keberlanjuttan UMKM Melalui Inovasi Usaha” di kampus setempat, Selasa (1/12).
Tujuannya mahasiswa dilatih sambungnya, untuk menciptakan lapangan pekerjaan bukan mencari pekerjaan. Selain itu jika mahasiswa tidak sampai ke arah sana masih kata dia, mereka mempunyai berbagai pemikiran yang baru keluar dari kotak dan memberikan kontribusi bagi lingkungan sekitarnya.
“Kami memilih UMKM karena memberikan sumbangan 57 sampai 60 persen dari PDB (pendapatan domestik bruto). Selain dari data Kementerian Koperasi dan Usaha Kecil Menengah 2010, mampu menyerap lapangan pekerjaan 99,4 juta orang sementara usaha besar hanya mampu menyerap 2,8 juta orang saja,” tuturnya.
Selain pameran pihaknya juga menggelar workshop dengan menggandeng pihak perbankan, harapannya agar beberapa mitra terbuka ada beberapa peluang untuk mendapatkan dana permodalan selain dari perbankan konvesional. Selama ini ada beberapa pertanyaan dari UMKM bahwa selalu tidak mendapat bantuan dari perbankan atau dipersulit aksesnya dalam mendapat bantuan permodalan.
Senada Ketua Lembaga Penelitian dan Pengabdian Masyarakat (LPPM) Unika Soegijapranata Prof Andreas Lako menyatakan, inovasi untuk mengembangkan UMKM. Respon dari mitra mengaku, merasakan manfaatnya yang besar dan perlu didampingi secara berkelanjutan. Beberapa menyatakan, daampaknya pada omset semakin besar, daerah pemasaran semakin luas.
“Inovasi yang dilakukan mahasiswa dalam masalah rasa dan kemasan yang lebih menarik. Tentu dengan harga yang masih terjangkau,” tambahnya.
Mahasiswa yang mendampingi juga tidak bisa memaksakan kehendak sesuai dengan idenya tetapi perlu dibicarakan dan disesuaikan dengan mitra UMKM. Demikian juga mitra yang tidak berkembang, akan dihentikan bantuan dananya dari pihak Unika Soegijapranata.
“Jika kami mendengar ada mahasiswa yang memaksa, kami langsung memanggil mereka dan meminta menyesuaikan dengan mitra. Demikian juga dengan mitra yang tidak berkembang, kami hentikan bantuan dananya. Kami ingin program ini berkelanjutan,” tegas pria berkacamata yang menyebut ada 44 UMKM dari Kemijen, Gunungpati, Sambiroto, Gajahmungkur dan Karangpanas dampingan mahasiswa mengikuti pameran tersebut.
sumber : berita.suaramerdeka.com