Oleh: JC Tukiman Tarunasayoga, Pengajar Pascasarjana di UNIKA Soegijapranata
Wahai para pemimpin, pastilah Anda kepingin sekali dikenal dan kelak dikenang sebagai pemimpin hebat. Sulitkah? Sebenarnya tidaklah sangat sulit asal saja selama bekerja, Anda mau menerapkan rumus 2K = 2 M, entah Anda bekerja dalam kurun dua tahun, tiga tahun, empat tahun, lima tahun atau pun ketika memimpin selama puluhan atau bahkan belasan tahun sekali pun.
Rumus 2K = 2M dalam mengabdi rakyat sangatlah sederhana, yakni bekerjalah kemput lan komplet, dan itu pasti akan menunjukkan betapa Anda itu mumpuni lan mrantasi. Itu berarti Anda hebat, sehebat ….sapa hayo, jal?
2 K: Kemput lan Komplet
Ia tidak nrabas, potong kompas, melainkan benar-benar mengitari lapangan itu. Hal sama dengan seorang bupati, kalau di kabupatennya terdiri atas 74 desa, ya ia kemput mendatangi 74 desa itu.
Dia ora milih-milih, misalnya hanya pergi ke desa yang bisa dijangkau mobil, dan menolak dengan seribu alasan ketika harus jalan kaki ke desa itu. Ituah kemput arti pertama, yaitu benar-benar temu gelang.
Sedangkan yang (2) bekerja kemput itu artinya tekan ing pungkasan, sampai ke akhir/puncaknya. Sering juga disebut muput, nganti entek, tekan rampung, dan itu berarti ora mung setengah jalan. Fakta di lapangan membuktikan betapa banyaknya pemimpin emoh nyambutgawe nganti kemput.
Pemimpin yang membiasakan diri bekerja nganti kemput, ia dapat disebut juga bekerja secara tapis, yaitu secara teliti, nganti resik, dan tidak ada satu pun yang terlewatkan (dari perhatiannya).
Itulah bekerja secara komplet, artinya genep lan pepak, betul-betul menyeluruh dan lengkap dan itu berarti ia pemimpin yang tahu betul A sampai Z, bukan hanya tahu A dan B saja.
Seperti telah disebutkan di atas, bila seorang pemimpin itu benar-benar menerapkan 2 K, hal itu sangat jelas memberikan indikasi betapa ia akan disebut sebagai pemimpin yang jitu dalam menerapkan 2 M.
2 M: Mumpuni lan Mrantasi
Seorang pemimpin disebut mumpuni manakala ia darbeni lan nguwasani, yakni memiliki dan menguasai substansi atau pun permasalahannya. Dengan penguasaan seperti itu, ia tidak gampang diapusi anak buah, bahkan saking gampangnya diapusi, sangat boleh jadi akan dimanfaatkan oleh anak buah karena tidak mumpuni.
Darimana kemampuan semacam itu diperoleh? Dari banyak cara dan sumber asal saja ia menjadi pribadi yang terbuka dan mau belajar.
Tidaklah cukup seorang pemimpin itu memiliki dan menguasai substansi ataupun permasalahannya. Ia harus mrantasi, artinya ia harus isa ngrampungake lan ngranpungi, yaitu mampu menyelesaikan secara tuntas pekerjaan itu.
Mrantasi mengandung makna sangat dalam terkait dengan tanggung jawabnya sebagai pemimpin. Ia tidak mungkin menyerahkan tanggung jawab pekerjaan dan penyelesaiannya kepada orang lain. Ia harus mrantasi, ngrampungake dalam arti menyelesaikan sampai tuntas dan beres; tetapi juga harus bisa ngrampungi yaitu membereskan manakala ada permasalahan. Nah …genaplah rumus 2K = 2M itu.
Ukraina dan Rusia
Misi perdamaian Bapak Presiden Joko Widodo lewat lawatannya ke Ukraina dan Rusia menjelaskan dengan sejelas-jelasnya rumus 2K = 2M tadi, ya kemput lan komplet, sertamerta menegaskan mumpuni lan mrantasi-nya kepemimpinan Bapak Jokowi.
Dalam menerapkan rumus 2K = 2M rasanya dapatlah dipastikan Bapak Jokowi melandaskan seluruhnya kepada ajaran leluhur: Lamun wani aja wedi-wedi, yaitu jika memang berani, mengapa harus diwarnai oleh rasa takut. Terbukti sangatlah jelas dan benar-benar membanggakan.
#https://suarabaru.id/2022/07/03/indikator-pemimpin-hebat-bekerja-kemput-komplet-mumpuni-lan-mrantasi