Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset dan Teknologi (Kemendikbudristek) secara resmi membuka kembali pendaftaran beasiswa Indonesian International Student Mobility Awards (IISMA). Dilansir dari laman Kampus Merdeka (https://kampusmerdeka.kemdikbud.go.id/km/IISMA/landing.html), IISMA merupakan skema beasiswa oleh Pemerintah Republik Indonesia untuk mendanai siswa Indonesia guna mengikuti program mobilitas di universitas dan industri terkemuka di luar negeri. Tahun ini, IISMA membuka peluang pendaftaran pada 12 Maret – 12 April 2022.
Program beasiswa yang diadakan Kemendikbudristek ini menghabiskan satu semester di universitas mitra luar negeri untuk belajar, serta merasakan budaya negara tuan rumah dan melakukan tugas praktis untuk meningkatkan keterampilan mereka. Salah satu mahasiswi Faculty of Language and Arts (FLA), jurusan Sastra Inggris, Unika Soegijapranata Semarang, Evelyna Nissi Adjikusuma yang kerap dipanggil Evin merupakan salah satu mahasiswi yang mendapatkan beasiswa IISMA 2022.
Tekad Evin yang ingin menjadi student exchange secara langsung untuk menginjakkan kaki di luar negeri kini mulai tercapai. Ia menceritakan pengalamannya tahun 2020 sempat menjadi student exchange, akan tetapi program tersebut hanya berlangsung secara daring dikarenakan adanya pandemi.
Oleh karena itu, kesempatan Evin untuk merasakan belajar di universitas luar negeri yakni di university of Leeds UK akan segara terealisasikan tahun ini. “Yang membedakan beasiswa IISMA dengan beasiswa lainnya itu, dari IISMA pada saat mau berangkat mereka semacam akan mengadakan banyak webinar dan pembekalan terlebih dulu, jadi benar-benar memperhatikan kebutuhan mahasiswa yang nantinya akan melaksanakan belajar di luar negeri” tuturnya.
Tidak hanya kebutuhan pembelajaran saja yang ditawarkan oleh IISMA, melainkan juga menanggung biaya keberlangsungan hidup para mahasiswanya ketika belajar di luar negeri.
“Ada banyak adventages yang nanti didapatkan. Yang pertama, karena IISMA itu sendiri program dari pemerintah mereka punya jejaring universitas top di dunia (bahkan universitas yang masuk 100 besar rangking) jadi bener-bener prestigious banget. Terus yang kedua, dari IISMA itu sendiri bakalan cover semua biaya, jadi dari biaya awal kita berangkat, pendaftaran univ, kemudian biaya sekolah, uang saku, sampai nanti kita pulang Indonesia semua di cover IISMA. Yang terpenting kita di sana perbanyak jejearing network dan belajar yang bener” terang perempuan kelahiran Yogyakarta itu.
Adanya proses seleksi yang ketat. Evin memberikan pesan-pesan kepada teman-teman FLA lainnya, hal yang terpenting untuk diperhatikan ialah persiapan english proficiency test.
“Ambil semua kesempatan yang ada. Kalau kita tidak mengambil kesempatan secepat mungkin pasti akan hilang. Jadi yang pertama, kita harus peka terhadap kesempatan yang ada. Kemudian yang kedua, yang menurutku paling penting adalah persiapan english proficiency test seperti IELTS, TOEFL, Duolingo. Karena kalau bahasa Inggris kayak semacam kita harus belajar terus, menurutku persiapan satu bulan untuk belajar itu kurang. Jadi kalau mau ikut lebih baik dipersiapkan dari sekarang karena ketika nanti sudah ada pembukaan program lagi kita sudah siap. Dan yang terakhir, jangan takut untuk memulai karena sebenarnya kita gagal itu bukan ketika kita nggak diterima nantinya, tapi kita gagal ketika kita nggak berani coba untuk buat mendaftar. Jadi jangan takut untuk memulai mendaftar sesuatu,” tutup mahasiswa angkatan 2019 itu. (Dim)