TRIBUNJATENG .COM, UNGARAN – Rektor Unika Soegijapranoto Semarang Y Budi Widianarko menyambut dan mendukung keinginan Penjabat (Pj) Bupati Semarang Sujarwanto Dwiatmoko untuk memoles Bawen menjadi Kawasan Semarang Baru sebagai upaya menarik lebih banyak investor ke Kabupaten Semarang.
Baginya, secara umum Bawen memang tidak terhindarkan akan menjadi wilayah berkembang untuk kawasan segitiga emas di Kabupaten Semarang. Posisi wilayah yang sangat strategis yakni di antara Ungaran, Salatiga, dan Ambarawa itu cepat atau lambat menjadi pusat pertumbuhan baru. Apalagi jika ada niatan serius menjadikan Bawen jadi kota yang mendukung Meeting, Insentive, Conference, and Exhibition (MICE), sangat mudah terealisasikan.
"Apalagi didukung oleh keberadaan pintu gerbang tol sehingga mempermudah akses mereka yang berasal dari Kota Semarang dan sekitarnya. Bukti lain dari Bawen semakin berkembang dibandingkan kecamatan lain yakni melalui cepatnya kemunculan kompleks perumahan (real estate)," kata pria yang bertempat tinggal di Bawen Kabupaten Semarang kepada Tribun Jateng, Senin (16/11/2015).
Pendukung lain, lanjutnya, keberadaan terminal bus yang saat ini dalam proses renovasi, keberadaan rumah sakit yang juga semakin representatif, dan belum lagi sejumlah objek wisata yang kian berkembang seperti Hortimart dan Cimory. Tinggal menunggu waktu saja dan bisa ditawarkan kepada pihak investor untuk membangun sebuah pusat perbelanjaan (mall) dan hotel berbintang di sana.
"Tetapi semua itu, apabila Pemkab Semarang serius menjadikanBawen sebagai Semarang baru yang perlu diperhatikan adalah masterplan yang baik pula. Menurut kami ada dua hal yang layak masuk dalam masterplan tersebut, yakni manajemen lalu lintas yang paripurna dan alokasi hutan kota di kawasan tersebut. Keduanya penting dan menjadi daya tarik tersendiri baik oleh wisatawan maupun pihak investor," jelas pemerhati wisata tersebut.
Dia menggambarkan, kondisi lalu lintas yang kerapkali macet di wilayah tersebut, perlu diakali dengan penyiapan sistem traffic light. Satu di antara titik rawan itu adalah pertigaan Bawen yang sebenarnya sangat penting untuk diberi traffic light sehingga tidak muncul "pak ogah" demi semakin memperlancar lalu lintas di sana.
"Kedua adalah sebelum terlambat perlu dialokasikan hutan kota di kawasan itu. Hutan juga bisa mencakup area persawahan yang nantinya juga bisa dijadikan objek wisata. Hal yang dirasa tepat sebagai hutan kota sekaligus objek wisata yakni perbukitan di depan Pasar Hewan Bawen. Jika itu dapat terealisasikan, secara otomatis pula kawasan indutri yang ditawarkan kepada pihak investor bisa cepat berkembang dan menjadi basis wisata unggulan ke depannya," ucapnya. (*)
sumber : jateng.tribunnews.com